ISRAEL telah menyetujui rencana anggaran sebesar 1,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 21 triliun untuk operasi anti-Iran. Dari laporan The Times of Israel pada Senin (18/10), anggaran itu digunakan untuk melatih militer dengan tujuan kemungkinan serangan terhadap program nuklir Iran.
Anggaran 1,5 miliar dolar AS itu mencakup lebih dari 930 ribu dolar AS dari anggaran sebelumnya, serta lebih dari 620 ribu dolar AS dari anggaran berikutnya. Anggaran ini diperkirakan akan diadopsi pada November.
Dikutip kantor berita Politik RMOL Laporan tersebut mengikuti pernyataan baru-baru ini oleh Angkatan Udara AS bahwa bom penghancur bunker barunya, GBU-72 Advanced 5K Penetrator, telah lulus tes dengan sukses.
GBU-72 diketahui memiliki berat hingga 2.260 kilogram, dan disebut-sebut digunakan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Bom itu dibawa oleh jet tempur atau pembom berat.
Kendati begitu, GBU-72 disebut tidak dimiliki oleh Israel. Sebaliknya, sebuah bom penghancur bunker yang lebih kecil, GBU-28, dilaporkan diam-diam dijual ke Israel pada tahun 2009, meskipun tidak mungkin untuk menembus target serangan potensial Israel, pembangkit nuklir Iran Fordow, yang terletak jauh di bawah gunung.(*)