BANDAR LAMPUNG – Tim Ahlul Walii Wal Aqdi (AHWA) pada Muktamar NU ke-34, memutuskan bahwa yang menjadi Rais Aam PBNU periode 2021-2026 adalah KH Miftachul Akhyar.
Pengumuman KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam, disampaikan oleh salah satu anggota AHWA, yakni KH Zaenal Abidin.
Dalam menyampaikan pengumuman tersebut, KH Zaenal Abidin mengatakan bahwa dalam rapat AHWA yang dipimpin oleh KH Ma’ruf Amin dalam suasana kesantunan, keadaban dan penuh akhlak. “Ini bisa menjadi teladan keluarga besar NU yang sebentar lagi memasuki usia 2 abad,” katanya.
Setelah pengumuman hasil rapat tersebut, KH Zaenal Abidin juga menyampaikan dalam rapat tersebut ada salah satu anggota AHWA yang berpendapat, bahwa kalau ingin menjadi Rois Am diharapkan untuk tidak rangkap jabatan di organisasi yang lain.
“Pendapat itu disetujui oleh seluruh anggota AHWA, agar Rais Aam fokus untuk mengembangkan NU. Lalu kami berdiskusi dengan Rois Am terpilih, dan beliau menjawab sami’na wa’atho’na,” ucapnya.
Kemudian, tim AHWA juga mengharapkan kepada Rais Aam terpilih, apabila ada calon ketua Tanfidziyah lebih dari satu, diharapkan untuk rois am menerima bakal calon itu. “Tentu kalau memenuhi syarat AD/ART,” imbuhnya.
Terakhir, KH Zaenal Abidin berharap hasil keputusan seluruh anggota AHWA dapat diridhoi Allah SWT, sekaligus mendapat persetujuan dari seluruh peserta muktamar. (jun)
Baca juga:
- Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama Ajukan Diri Jadi Banom di Sidang Pleno III Muktamar NU
- 9 Kiyai Terpilih Menjadi Tim AHWA, Inilah Tugasnya