Aspek Perencanaan Amburadul

Senin 28-10-2013,11:18 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

  *Buka Lowongan Tanpa Pertimbangan Anggaran WALED- Perencanaan pengembangan sumber daya manusia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled amburadul. Proses rekrutmen yang dilaksanakan sejak Maret 2013, tak ada kejelasan hingga kini. Manajemen beralasan, perlu melakukan kajian anggaran untuk honor pegawai baru termasuk infrastruktur gedung yang belum siap. “Memang kita pending dulu sementara pelaksanaan perekrutan pegawai RSUD Waled. Kalau kita terima sekarang, lalu mereka mau dipekerjakan di mana? Sementara bangunan RSUD Waled banyak yang belum jadi dan belum berfungsi,” ujar Direktur RSUD Waled, dr Agus Sulaeman, kepada Radar, Minggu (27/10). Tak hanya itu, diakui Agus, pihaknya tak siap menggaji pegawai baru tersebut lantran belum melakukan kajian anggaran. “Adanya pegawai yang baru juga memerlukan anggaran, kan perlu untuk honor pegawai. Kita harus melihat anggaran dan mengkaji agar seimbang,” tuturnya. Untuk pegawai yang sudah mengikuti rangkaian tes, kata Agus, nantinya akan dipertimbangkan untuk diterima setelah gedung baru selesai dibangun dan bila anggaran untuk menggaji memungkinkan. Setelah ada kejelasan, baru proses rekrutmen akan dilanjutkan. Namun, dalam sebuah perbincangan dengan wartawan koran ini, Agus berkilah, proses rekrutmen bukan perencanaannya yang amburadul. Tetapi, ada pergantian direksi yang terjadi sekitar Juli 2013. Ketika dirinya menjabat, rekrutmen sudah dilakukan termasuk serangkaian tes. Sementara itu, sumber internal Radar di RSUD Waled mengungkapkan, dirinya termasuk pihak yang kecewa dengan adanya penghentian sementara rekrutmen pegawai RSUD Waled. Padahal RSUD di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu memerlukan banyak pegawai baru. “Rekrutmen pegawai baru sangat dinantikan. Kalau mau buka-bukaan, RSUD Waled itu butuh banyak pegawai baru. Bahkan untuk security perempuan saja kita butuh, apalagi tenaga perawat,” ungkapnya. Pihaknya juga menyebut penundaan proses rekrutmen mestinya tidak perlu terjadi. Sebab, hal tersebut menunjukan kepada masyarakat bahwa ada masalah di sisi profesionalisme manajemen. Sementara itu, aktivis pemuda Cirebon timur, Ujang Kusumah Atmawijaya menambahkan, manajemen RSUD Waled mestinya konsisten dengan proses rekrutmen. Bagaimanapun kebijakan yang melibatkan publik sudah diambil, bahkan proses tes pegawai sudah dilakukan. Tapi, manajemen memilih melakukan penundaan. “Parahnya, penundaan ini tidak disertai dengan adanya informasi kepada pelamar. Ini yang menimbulkan keresahan sampai akhirnya ada yang berani buka suara ke media,” tuturnya. Sehingga, lanjut dia, wajar bila kemudia muncul tudingan ada permainan dalam proses rekrutmen.  (den)

Tags :
Kategori :

Terkait