Anehnya, bila tes PCR bisa dilakukan di rumah tersebut, kenapa Irjen Ferdy Sambo memilih melakukannya di luar?
BACA JUGA:3 Keuntungan Manchester United Jika Mau Lepas Cristiano Ronaldo, Paling Masuk Akal
BACA JUGA:Ma'ruf Amin Jadi Plt Presiden, Surat Ditandatangani Jokowi, Ternyata Ini yang Terjadi
Tuntas tes PCR, Putri menuju rumah singgah sekaligus tempat kejadian perkara Brigadir J meninggal dunia. Perjalanan itu, menggunakan Toyota Alphard.
Waktu menunjukkan pukul 17.09 WIB. Tetapi, dari CCTV tidak terlihat Putri bersama siapa dalam perjalanan itu. "CCTV Umah Saguling tidak menunjukkannya," kata petugas yang menangani CCTV itu.
Dua menit berselang, Ferdy Sambo keluar memakai mobil Lexus. Sementara Brigadir J sudah tidak terpantau dari CCTV yang ada.
Terakhir kali Brigadir J terlihat di CCTV adalah pukul 15.49 WIB. Sebelum akhirnya ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka tembak.
BACA JUGA:Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Rosti Tagih Janji Istri Ferdy Sambo: Kata Kamu Mau Menjaga...
BACA JUGA:Foto Jenazah Brigadir Joshua Beredar di Media Sosial, Keluarga: Sedih Niah Lah
Dikatakan petugas tersebut, diperkirakan kejadian sekitar pukul 17.11 WIB. Artinya, waktu kejadian dan terbunuhnya Brigadir J sekitar 3 menit.
Dia berpendapat, 3 menit tentu terlalu singkat untuk sebuah kejadian mulai dari pelecehan seksual, berteriak, hingga terjadi baku tembak.
"Jika benar analisisnya, tiga menit itu waktu yang sangat singkat. Merunut logika, mungkinkah terjadi pelecehan dan baku tembak dalam tiga menit," tanya dia.
Dalam tiga menit itu, sesuai dengan penjelasan, terjadi rentetan peristiwa. Yakni dimulai masuk kamar, ganti pakaian, Putri terbangun, teriak, dan disusul Bharada E terbangun, berlari dan terjadi baku tembak.
BACA JUGA:Autopsi Ulang Brigadir J, Begini Suasana di Lokasi, Ada Kain Putih
BACA JUGA:Semarak Yamaha Day 2022, Yamaha Jabar Explore Lestarinya Alam Bandung Selatan
"Bayangkan, dalam tiga menit bisa terjadi hal sebanyak itu?" tanya dia, terkait dengan misteri kematian dari Brigadir J.