Radarcirebon.com, CIREBON – Lembaga Publikasi Indonesia menggelar Webinar Metodelogi Penelitian, Rabu (20/7). Diikuti 1.300 peserta dari berbagai kota. Sebagai pemateri; Prof Dr Sugiyono MPd, peraih 3 rekor MURI bidang metode penelitian.
Webinar yang berlangsung bulan lalu itu diselenggarakan secara gratis. Dimoderatori Dr T Ir Nunuk H MP, dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Kediri (Uniska). Direktur Publikasi Indonesia Abdullah MH mengatakan, minat peserta yang hadir cukup tinggi, dengan pedaftar 3.600 dan yang hadir 2.000 peserta. "Ini menunjukkan bahwa antusias para akademisi baik mahasiswa atau pun dosen sangat luar biasa tinggi," katanya, Rabu (3/8).
Abdullah menambahkan, publikasi karya ilmiah saat ini sudah menjadi keharusan bagi setiap mahasiswa dan dosen yang ada di perguruan tinggi swasta/negeri. Karenanya, Publikasi Indonesia berupaya mewadahi dan mengajak para dosen dan mahasiswa untuk bisa belajar bersama langsung kepada pakarnya metodologi penelitian, agar dalam proses penyusunan penelitiannya bisa berjalan dengan lancar.
Sebanyak 10 orang peserta pilihan gratis publikasi jurnal. Selain, mendapatkan sertifikat elektronik, relasi dan tentunya ilmu pengetahuan. Webinar terbuka bagi siapa saja, termasuk dosen, mahasiswa serta akademisi.
Prof Sugiyono mengatakan, lembaga publikasi sangat diperlukan saat ini. Karena dengan mempublikasi, karya ilmiah dapat dikenal, dimanfaatkan sesama mahasiswa atau para peneliti dan ilmuan. Karya ilmiah yang dapat dipublikasi, kata Sugiyono, cukup banyak.
BACA JUGA:Bharada E Jadi Tersangka Pembunuhan, Baku Tembak Bukan Membela Diri, Segini Ancaman Hukuman
Tapi, paling tidak dikelompokkan menjadi dua: publikasi karya fiktif dan karya ilmiah. Untuk karya ilmiah, misalnya mempublikasikan buku. Baik bersifat edukasi maupun buku referensi.
“Dan yang sekarang paling banyak dibutuhkan mahasiswa adalah publikasi dalam penulisan jurnal,” kata Sugiyono yang merupakan guru besar Universitas Negeri Yogyakarta tersebut.
Karenanya, materi yang disampaikan dalam webinar difokuskan kepada metode penelitian untuk penulisan jurnal. Pria kelahiran 14 desember 1953 ini mengutip pernyataan Thomas Buckle tentang bagaimana menjadi orang hebat yang diklasifikasi dalam 3 level.
Pertama, selalu membicarakan gagasan atau ide-ide baru. “Tentu nanti semua yang dipublikasikan merupakan gagasan atau ide-ide baru yang telah terbukti melalui penelitian. Penelitian yang berangkat dari ide atau gagasan baru ini menggunakan metode kuantitatif,” katanya.
BACA JUGA:Pemerintah Arab Saudi Bakal Buka Izin Ibadah Umrah Secara Besar-Besaran untuk Jamaah Indonesia
Kedua, membicarakan kejadian atau fenomena berangkat dari pengamatan yang ada di sekitar lingkungan. Penelitian yang berangkat dari kejadian ini banyak menggunakan metode penelitian kualitatif.
“Dan bila kita sering membicarakan ide dan membicarakan kejadian maka akan diteliti dengan metode kombinasi,” ungkap doktor administrasi pendidikan yang lulus tahun 1990 tersebut.
Masih mengutip Thomas Buckle, bisa menjadi orang hebat kalau membicarakan kebaikan-kebaikan dan karya orang lain. Karena dengan membicarakan karya orang lain yang telah dipublikasikan, dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian.
“Peneliti yang dianggap baik adalah tahu apa yang diteliti. Tentu sesuai dengan bidang/prodi masing-masing. Kedua, tahu metode penelitiannya. Setelah meneliti, harus mempublikasikan terutama publikasi jurnal. Baik jurnal lokal, nasional maupun internasional,” beber Sugiyono.
BACA JUGA:Lemahnya Koordinasi Antarlembaga, Membuat Nasib P3K Terkatung-katung