Radarcirebon.com, JAKARTA - Chat yang disebut dari jenderal diungkap Deolipa Yumara. Menurut dia, hal itu menjadi indikasi Bharada E dalam kondisi tertekan.
Deolipa Yumara menunjukkan pesan yang disebut chat dari jenderal. Isinya, pesan yang diteruskan dari seorang informan.
Menurut Deolipa Yumara, chat yang disebut dari seorang jenderal itu, mempersoalkan dirinya yang terlalu banyak bicara ke media.
Juga menyebut apa yang disampaikan terlalu masuk dalam materi penyidikan. Bahkan, dirinya diminta untuk lebih menurut.
BACA JUGA:Novelis Salman Rushdie Ditikam Saat Berikan Kuliah di Chautauqua Institution New York
BACA JUGA:Mabes Polri Tahan 4 Pamennya, Begini Tanggapan Polda Metro Jaya
Kendati demikian, Deolipa Yumara tetap merahasiakan sosok yang dimaksud, juga pengirim chat yang disebut dia diduga jenderal itu.
Indikasi chat dari jenderal itu, disebut Deolipa Yumara, terlihat dari jawaban dari pihak yang dikirimi pesan Whatsapp tersebut.
"Dua ph (penasehat hukum, red) Bharada E itu terlalu banyak masuk ke materi dalam bicara ke media. Kalau dia enggak bisa manut, cabut kuasanya," ujar Deolipa membacakan terusan pesan sang informan saat ditemui di Depok.
Dia mengaku, tidak mengetahui sosok jenderal yang dimaksud. Kendati demikian ada jawaban yang mengindikasikan bahwa pesan itu dikirim dari seorang petinggi.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Resmikan Wajah Baru Situ Ciburuy
BACA JUGA:Qorib dukung Furqon Maju Pilwakot Cirebon 2024
"Enggak tahu saya, tetapi ada ucapan siap jenderal," ucap Deolipa, seperti dilansir dari JPNN, Minggu, 14, Agustus 2022.
Seperti diketahui, kuasa hukum Deolipa Yumara dicabut untuk mendampingi Bharada E. Terhitung 10, Agustus 2022.
Kemudian, posisi Deolipa Yumara sebagai kuasa hukum Bharada E yang telah dicabut kuasanya digantikan oleh Ronny Talapessy.