Radarcirebon.com, JAKARTA --Fakta mengenai kejadian di Magelang terus diburu dalam perkembangan kasus Ferdy sambo terbaru.
Baru-baru ini pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membongkar peristiwa yang terjadi di Magelang.
Peristiwa itu yang disebut sebagai pemicu terjadinya pembunuhan terhadap Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo.
Diungkapkan oleh Kamaruddin bahwa saat di Magelang telah terjadi pertengkaran antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Sayangnya, Kamaruddin tidak mengungkap duduk persoalan yang menyebabkan suami istri itu bertengkar.
Namun demikian, dalam perkembangan kasus Ferdy Sambo terbaru, disampaikan juga oleh Kamaruddin bahwa, pertengkaran itu menyebabkan Ferdy Sambo pulang duluan ke Jakarta.
Sementara rombongan Putri Candrawathi yang di antaranya terdapar Brigadir J, ketika itu masih berada di Magelang.
"Yang terjadi di Magelang adalah perayaan hari ulang tahun perkawinan mereka (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi)," ungkap Kamaruddin dalam sesi wawancara yang tayang di salah satu televisi swasta nasional, dikutipdari FIN.CO.ID.
"Awalnya baik-baik saja, tetapi kemudian terjadi pertengkaran antara si Bapak dan si Ibu. Kemudian akibat pertengkaran itu, si Bapak pulang lebih dulu," imbuhnya.
Kamaruddin mengatakan, dipastikan dalam situasi tersebut, hubungan antara Brigadir J, Bharada E dan Putri Candrawathi baik-baik saja.
Hal itu jauh dari laporan Sambo yang menyebut terjadi pelecehan seksual terhadap istri Kadiv Propam.
"Kemudian si Ibu kirim Whatsapp ke ke adik almarhum. Adik Almarhum juga menyatakan ucapan selamat atas hari ulang tahun perkawinannya. Kemudian si Ibu juga dengan mesra berbicara dengan adiknya, kamu datang kesini, ada libur tidak?," tutur Kamaruddin menirukan percakapan Putri Candrawathi dengan LL Hutabarat, adik Brigadir J.
"Artinya disitu tidak ada masalah antara si Ibu Putri, baik dengan almarhum maupun dengan adiknya. Terbukti di dalam chatting WhatsApp itu yang belum pernah saya suguhkan ke publik, Ibu Putri itu baik sekali sama adiknya almarhum di dalam chatting whatsapp," ungkapnya.
Namun demikian, lanjut Kamaruddin, ancaman terhadap Brigadir J sudah terjadi sebelum ia dan rombongan Putri Candrawathi pulang ke Jakarta.
"Sebelum pulang, tepatnya di tanggal 7 (Juli 2022), ada ancaman, ancaman dari squad lama, yaitu squad yang dalam tanda petik dekat dengan si Bapak (Ferdy Sambo)," ungkapnya.
"Ancamannya itu dia bilang, orang-orang kurang ajar ini mau membunuh saya. Itu whatsappnya kepada kekasihnya, whatsapp nya kepada kekasihnya yang di Jambi," sambungnya.