Sejarah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, 1980 Paling Spesial untuk Indonesia

Kamis 18-08-2022,13:30 WIB
Editor : Tatang Rusmanta

China masuk pada edisi 1983 dan membuat kehadirannya terasa dengan memenangkan emas di tunggal putri dan ganda.

Korea juga, adalah peserta pertama kali, dan Park Joo Bong yang berusia 19 tahun meninggalkan Kopenhagen dengan satu perunggu, tetapi dia kembali dua tahun kemudian untuk memenangkan gelar Kejuaraan Dunia pertama dan kedua dari lima kali sepanjang karirnya.

Tim China bangkit kembali lebih kuat. Mereka memenangkan tiga gelar pada tahun 1985 di Calgary dan membuat catatan yang benar-benar tak terhapuskan pada edisi berikutnya dengan menyapu semua lima medali emas, sesuatu yang akan terjadi dua kali lagi, pada tahun 2010 dan 2011.

Pada edisi ke-19 tahun 2011 iru, gelar Tunggal Putra dimenangkan oleh Lin Dan, yang kemudian menyamai rekor lima gelar Kejuaraan Dunia milik Park Joo Bong.

Tapi superstar Cina melakukan semuanya dalam satu disiplin (tunggal putra).

Agenda Tahunan Musim Panas

Kejuaraan Dunia BWF dimulai sebagai acara tiga tahunan, mengisi tahun kosong antara Piala Thomas dan Piala Uber.

Setelah edisi ketiga pada tahun 1983, acara tersebut menjadi dua tahunan, bergantian dengan dua kejuaraan beregu. Lalu menjadi acara dua tahunan gabungan sejak tahun 1984.

Dua dekade kemudian, frekuensi berubah lagi dan Kejuaraan Dunia IBF 2006 di Madrid menandai pertama kalinya Kejuaraan Dunia menjadi agenda pada musim panas.

Sejak itu Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis digelar setiap tahun, hanya berhenti setiap empat tahun sekali, ketika Olimpiade akan mengambil alih sebagai turnamen utama musim panas.

Kecuali tahun lalu, Olimpiade dan Kejuaraan Dunia BWF digelar pada tahun yang sama karena penundaan Olimpiade 2020 gara-gara pandemi Covid-19.

Format Turnamen

Aturan awal turnamen ini mengharuskan anggota asosiasi mengirimkan daftar pemain mereka ke IBF (sekarang BWF) terlebih dahulu dengan maksimal empat entri di sebagian besar disiplin dan dua untuk ganda putra dan putri.

Ketika lebih dari 64 pemain masuk dalam suatu disiplin, acara kualifikasi diadakan kurang dari seminggu sebelum dimulainya pengundian utama, yang mengikuti format sistem gugur.

Ketika IBF mengembangkan sistem peringkat dunianya, ini menjadi dasar untuk menentukan pemain yang memenuhi syarat.

Jumlah peserta bervariasi selama bertahun-tahun, seperti halnya batas entri per asosiasi anggota dalam satu disiplin, dengan beberapa tim dapat mengirim sebanyak enam pemain tunggal putra pada awal 1990-an.

Kategori :