Lokasi Tenggelam KRI Gajah Mada di Teluk Cirebon, Tidak Jauh dari Bibir Pantai

Minggu 21-08-2022,07:00 WIB
Editor : Yuda Sanjaya

Penyebab pertempuran tersebut diawali dari adanya latihan gabungan ALRI pada 1, Januari 1947 bersama Angkatan Daerah, Kepolisian dan laskar Karisedenan Cirebon.

Letnan Satu Samadikun menjadi komandan latihan sekaligus KRI Gajah Mada 408. Pada tanggal 4, Januari 1947 kapal perang Belanda berjenis korvet tiba-tiba ada di Laut Cirebon.

Kapal-kapal Belanda mendekat ke Laut Cirebon karena menganggap ALRI melanggar adanya status quo Perundingan Linggarjati yang sudah ditandatangani pada 15, November 1946.

Karena keberadaan kapal perang Belanda, Lettu Samadikun mengerahkan armadanya untuk mendekat. Dengan maksud mengusir mereka dan mejauh dari Pelabuhan Cirebon.

BACA JUGA:Cacar Monyet Resmi Masuk Indonesia, Pasien Berasal dari Kota Ini..

Kendati demikian, Lettu Samadikun kemudian meminta armada lainnya menjauh. Sementara KRI Gajah Mada bermanuver untuk melakukan pengusiran kapal perang Belanda.

Awalnya, manuver gagah berani ini berhasil. Kapal-kapal perang Belanda tersebut menjauh dan keluar dari wilayah perairan Cirebon.

Namun, di hari yang sama datang lagi kapal Belanda ke perairan Teluk Cirebon. Kali ini berwujud kapal tempur bernama Hr Ms Kortenaer.

Kapal penghancur tersebut mendekati KRI Gadjah Mada 408. Letnan Samadikun kembali melakukan manuver dan menjalin kontak radio agar kapal asing tersebut keluar dari wilayah perairan Indonesia.

BACA JUGA:Peringati HUT ke-77 Jawa Barat, Puluhan Ribu Bibit Cabai dan Bawang Merah Disebar

Peringatan tersebut tidak diindahkan. Akibatnya, terjadilah gesekan di perairan Teluk Cirebon antara kapal-kapal milik ALRI melawan kapal Hr Ms Kortenaer milik Belanda. Kedua kubu saling menembakkan amunisi.

Demi melindungi kapal-kapal Indonesia lainnya, Letnan Satu Samadikun mengarahkan KRI Gadjah Mada 408 untuk melakukan manuver pengadangan dan memuntahkan tembakan mitraliur secara intens ke arah kapal Hr Ms Kortanaer.

Taktik itu berhasil mengalihkan perhatian kapal Hr. Ms. Kortanaer yang saat itu sedang menghadapi eskader (satuan kapal perang) dari ALRI, dan berbalik mengarahkan serangan ke KRI Gadjah Mada 408.

Pada situasi ini, eskader ALRI dapat meloloskan diri. Terjadilah duel satu lawan satu yang tidak seimbang.

BACA JUGA:Rayakan HUT ke-77 RI, Warung Kopi Manis Gelar Ceker Cup

KRI Gadjah Mada bukanlah kapal tempur yang memang dipersiapkan untuk perang dengan persenjataan yang lengkap, melainkan kapal pengangkut logistik dalam pertempuran.

Kategori :