Karena itu, KRI Gadjah Mada 408 yang tidak kuasa menahan gempuran kapal tempur Belanda Hr. Ms. Kortanaer akhirnya tumbang dan amblas.
Sang komandan, Letnan Satu Samadikun, ikut tenggelam ke dalam lautan bersama kapal kebanggaannya itu dan gugur sebagai kusuma bangsa.
Sebelum KRI Gadjah Mada 408 tenggelam, seluruh anak buah kapal keluar meskipun kemudian ditangkap oleh Belanda.
KRI Gajah Mada diawaki oleh 23 orang ABK (1 komandan dan 22 ABK), dipimpin oleh Letnan Satu Samadikoen.
Kini, lokasi tenggelam KRI Gajah Mada menjadi sakti pertempuran heroik tersebut di Laut Cirebon.