Radarcirebon.com, CIREBON - Pembongkaran makam di TPU Blok Tagelan, Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon sempat membuat geger lantaran didahului adanya tetangga yang kesurupan pasca kematian korban Wahyu Kholifah (21).
Atas kematian korban yang telah lima hari dimakamkan, kemudian dilakukan pembongkaran makam di TPU Blok Tagelan, Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon, demi mengetahui penyebab kematian sesungguhnya.
Pembongkaran makam di TPU Blok Tagelan, Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon tersebut melibatkan Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Kabupaten Indramayu untuk autopsi jenazah korban.
Sudah tiga minggu berlalu setelah dilakukan autopsi tersebut, penyabab kematian Wahyu Kholifah (21) warga Desa Jamblang masih belum diketahui secara pasti.
BACA JUGA:Ahsan/Hendra Bantai India Lolos ke Semifinal Kejuaraan Dunia BWF 2022, Sempat Skor 11-1
BACA JUGA:Korban Terseret Ombak di Pantai Mekarsari Indramayu Berhasil Ditemukan Setelah 6 Hari Pencarian
Kendati demikian, Unit Reskrim Polsek Klangenan sudah memegang hasil keterangan awal, bila dilihat dari autopsi luar. Hal itu, diungkap oleh Kapolsek Klangenan AKP Ade Subandi melalui Kanit Reskrim Iptu Usman.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu, terlihat bagian luar jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Dari keterangan awal hasil autopsi, dari luar terlihat tidak ada tanda-tanda unsur kekerasan maupun benturan benda tumpul. Namun, hasil autopsi yang sebenarnya belum keluar. Harus dicek juga organ dalamnya. Kita juga masih menunggu hasilnya," jelasnya, Kamis, 25, Agustus 2022.
Diketahui sebelumnya, malam yang masih lima hari di TPU Blok Tagelan, Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon terpaksa harus dilakukan pembongkaran, Rabu (3/8).
BACA JUGA:Mutasi Jumat Keramat, Wali Kota Cirebon Lantik Muhammad Izzudin sebagai Kabid PIAK Disdukcapil
Tujuannya, dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab dari kematiannya. Korban dikabarkan meninggal dunia, mengapung di Sungai Jamblang, Desa Jamblang, Jumat (28/7). Awalnya, korban tidak diketahui identitasnya.
"Saat dicek dari baju, cincin yang dipakai diduga Wahyu. Keluarga cek ke RSUD Gunung Jati. Ternyata benar. Sempat ditawarkan untuk autopsi. Cuman, keluarga korban tidak berkenan untuk dilakukan autopsi. Sabtu Subuh dibawa pulang, untuk dikuburkan," kata Kepala Desa Jamblang, Yoyon Kristiyanto.
Setelah dikebumikan, beberapa hari kemudian tetangga korban dibuat gempar dengan adanya seorang perempuan yang kerasukan.