Radarcirebon.com, KYIV – Masuknya 4 wilayah Ukraina ke Rusia membuat Presiden Volodymyr Zelensky marah besar.
Dia menganggap bahwa masuknya 4 wilayahnya ke Rusai sebagai pencaplokan. Keempat wilayah dimaksud yakni Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Melihat situasi tersebut. Zelensky meminta bantuan rakyat Rusia untuk menggulingkan Presiden Vladimir Putin.
BACA JUGA:Akibat Kericuhan Pasca Laga Arema FC vs Persebaya, Dikabarkan Puluhan Suporter Meninggal Dunia
Seperti diketahui, Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov pada Kamis 29 September 2022 mengatakan, 4 wilayah Ukraina akan bergabung dengan Rusia.
Bergabungnya 4 wilayah tersebut berdasarkan hasil referendum.“Anda harus menghentikan yang satu itu (Putin) di Rusia, yang menginginkan perang ketimbang hidup Anda,” ujar Zelensky.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut, referendum yang digelar Rusia di Ukraina memalukan.
BACA JUGA:Hadiri Pembukaan Kompetisi Menembak, Ridwan Kamil: Semoga Hasilnya Baik
Pasalnya, Rusia secara terang-terangan melaksanakan referendum demi mencaplok Ukraina.
Hal itu diungkapkan Biden saat pertemuan dengan perwakilan negara-negara Kepulauan Pasifik di Gedung Putih, belum lama ini.
"Amerika Serikat tak akan mengakui klaim Rusia terhadap wilayah kedaulatan Ukraina,” tegas Biden dikutip dari Channel News Asia, Jumat 30 September 2022.
BACA JUGA:Kepercayaan Publik Turun, Begini Saran Komisi IX DPR RI ke BPJS Ketenagakerjaan
AS dan sekutunya berjanji menjatuhkan lebih banyak sanksi dari yang sebelumnya mereka berikan kepada Rusia.
Mereka juga menawarkan akan memberikan tambahan dukungan jutaan dolar pada Ukraina.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres.
Pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia dianggap tak punya kekuatan hukum.
BACA JUGA:Bantu Korban Gempa Bumi di Tapanuli Utara, Menteri Sosial Tri Rismarini: Semoga Cepat Sampai
“Setiap keputusan untuk melanjutkan pencaplokan wilayah Donestk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia di Ukraina tak memiliki nilai hukum dan pantas dikutuk,” tandas Guterres dikutip dari TASS, Kamis Kamis 29 September 2022
Guterres menegaskan, piagam PBB sudah jelas terkait aksesi yang dilakukan sebuah negara ke negara lain.
“Setiap pencaplokan wilayah suatu negara oleh negara lain yang diakibatkan ancaman atau penggunaan kekuatan merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional,” ungkap dia.
BACA JUGA:Hasil BRI Liga 1 Musim 2022-2023: Arema FC Kalah dari Persebaya 2-3, Aremania Ngamuk
Rencananya, pencaplokan wilayah itu akan diresmikan dalam upacara yang akan dihadiri Putin.
Pada upacara peresmian tersebut, Putin akan memberikan pidato utama.
Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov mengungkapkan, perwakilan dari wilayah-wilayah tersebut akan menandatangani kesepakatan untuk bergabung dengan Rusia di Kremlin.
BACA JUGA:Lagi, Empat Orang Pekerja di Papua Tewas Usai Diserang KKB, Begini Proses Evakuasi Jenazahnya
Aneksasi itu akan dilakukan tak lama setelah pejabat-pejabat di wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, mengatakan bahwa penduduk memilih ingin bergabung dengan Rusia melalui referendum.
Menyikapi hal ini, Ketua Majelis Tinggi Rusia akan membahas bergabungnya 4 wilayah tersebut dalam sidang pada 4 Oktober 2022.
Keputusan tersebut bisa menjadi hadiah istimewa bagi Putin yang akan berulang tahun ke-70, tiga hari kemudian. (jun)