Radarcirebon.com, JAKARTA - Harga BBM bisa saja naik lagi. Penyebabnya, apalagi kalau bukan kenaikan harga minyak dunia yang signifikan.
Potensi harga minyak dunia yanng naik lagi, dan pengaruh terhadap BBM di dalam negeri dikarenakan adanya pengurangan produksi.
Adanya rencana dari OPEC+ adalah penyebab dari bakal naiknya harga minyak mentah dunia, dan berpotensi membuat harga BBM di dalam negeri naik lagi.
Rencana yang dimaksud adalah negara-negara produsen minyak yakni OPEC+ berencana melakukan pengurangan produksi hingga 2 juta barel per hari.
BACA JUGA:Lama Sendiri, Ayu Ting Ting Ingin Memiliki Pendamping Hidup, Berikut Kriterianya
BACA JUGA:Usut Tragedi Kanjuruhan, Polri Beri Sanksi 20 Anggotanya yang Diduga Melanggar Etik
Ini adalah pengurangan produksi yang terbesar di masa pandemi covid-19. Tentu saja, berkurangnya produksi bisa membuat harga minyak mentah dunia naik.
Padahal, di pekan ini saja harga minyak mentah dunia sudah turun sampai USD80 per barel.
Pemangkasan produksi hingga 2 juta barel per hari, diperkirakan bakal membuat harga minyak mentan dunia jenis Brent naik sampai USD93,52 per barel.
Dilansir dari The Guardian, kelompok negara-negara produsen minyak OPEC+ telah menandatangani pengurangan produksi 2 juta barel per hari, melampaui prediksi awal minggu pemotongan 1 juta hingga 1,5 juta barel, menekan pasokan di pasar yang ketat.
BACA JUGA:Kurangi Konsumsi Rokok di Masyarakat, Kementerian Kesehatan Malaysia Berlakukan Kebijakan Ini…
BACA JUGA:Jaga Kebugaran, Lansia Harus Membiasakan Berolahraga
Keputusan tersebut, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, dan berpotensi harga minyak mentah Brent naik 2% menjadi $93,80, tertinggi sejak 15 September.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berharap dapat membujuk negara-negara Timur Tengah untuk tidak mengekang pasokan, yang selanjutnya dapat meningkatkan harga bahan bakar dan menambah melonjaknya inflasi.
Ditanya tentang keputusan OPEC+ dalam perjalanannya untuk memeriksa kerusakan akibat badai di Florida, Biden mengatakan dia menganggapnya “tidak perlu”.