Lalu kepada penyidik Ferdy Sambo mengaku rencana pembunuhan berawal dari pertemuan dengan dua ajudannya.
Pertama Ferdy Sambo meminta Bripka RR untuk menghadapnya di lantai 3 rumah pribadinya di Saguling.
Pertemuan itu, berdasarkan keterangan penyidik dan pengakuan Bripka RR, Ferdy Sambo menanyakan kesanggupan ajudannya itu untuk menembak Brigadir J.
Tentu perintah itu datang setelah Sambo menceritakan penyebabnya, di mana katanya dia merasa harkat dan martabat istrinya telah direnggut Brigadir J.
Mendapat perintah itu Bripka RR lantas menolak dan mengaku jika mentalnya tak kuat untuk menembak secara langsung.
Mendapat penolakan Bripka RR, Ferdy Sambo lantas memanggil Bharada E.
Keterangan penyidik dan Bharada E saat pertemuan dengan Ferdy Sambo mengatakan, bahwa dia diperintah langsung agar menembak Brigadir J.
Bharada E mengaku jika dia mendapat desakan dan mau tak mau mengikuti perintah Ferdy Sambo. Pada akhirnya, terjadilah peristiwa penembakan Brigadir J di rumah dinas di Duren Tiga. (disway)