Laporan Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan: Lebih Mengerikan dari yang Beredar di Medsos

Jumat 14-10-2022,15:38 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Radarcirebon.com, JAKARTA - Menko Polhukam, Mahfud MD menyampaikan laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Menurut Mahfud MD dalam laporan tersebut, apa yang disaksikan tim pencari fakta atau TGIPF tragedi Stadion Kanjuruhan jauh lebih mengerikan dari yang beredar di media sosial maupun siaran televisi.

Mahfud MD mengungkapkan, tragedi yang mengerikan tersebut terekam jelas dari CCTV yang dimiliki aparat dan dianalisa sehingga menjadi bahan laporan dari tim pencari fakta independen kasus Stadion Kanjuruhan.

Digambarkan menko polhukam, saat kejadian tersebut tidak sekadar korban meninggal dunia karena semprot menyemprot. Tetapi terinjak-injak. Termasuk mereka yang berusaha memberikan pertolongan.

BACA JUGA:Polres Cirebon Kota dan Bobotoh Gelar Pelatihan Safety Riding, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Mahfud MD Sampaikan Laporan TGIPF Stadion Kanjuruhan: Kematian Masal Disebabkan Gas Air Mata

Kemudian, ada juga yang bergandengan tangan dan berusaha keluar stadion. Namun, malah terlepas. Sehingga kembali masuk lagi dan meninggal terinjak-injak.

Tidak hanya itu, laporan dari tim pencari fakta kejadian di Stadion Kanjuruhan menyimpulkan bahwa kejadian tersebut dipicu adanya tembakan gas air mata.

"Jam 13.30 TGIPF Kasus Tragedi Stadion Kanjurhan menyampaikan laporan secara independen. Hasil laporan akan diolah presiden untuk kebijakan olahraga nasional," kata Mahfud MD, dalam siaran pers, Jumat, 14, Oktober 2022.

Disampaikan Mahfud MD bahwa fakta yang ditemukan, diantaranya hasil merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki aparat.

BACA JUGA:FAKTA Suprapti Fauzi Penjual Dawet Gadungan, Ternyata Eks Pengurus PSI Malang

BACA JUGA:Kapolda Jatim Irjen Pol Teddy Minahasa Dikabarkan Ditangkap Diduga Kasus Narkoba, Tunggu Keterangan Sore Ini

"Itu lebih mengerikan dari yang beredar di televisi maupun di medsos," kata Mahfud didampingi anggota TGIPF lainnya.

"Itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati-semprot mati. Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama. Yang satu tertinggal, balik lagi, terinjak-injak mati," tandasnya.

Tidak hanya itu, terekam jelas pada CCTV ada yang memberi bantuan pernapasan dan meninggal. Ini lebih mengerikan dari yang beredar.

Kategori :