Radarcirebon.com, JAKARTA – Air merupakan salah satu sumber kehidupan di muka bumi ini. Tanpa kehadiran air, mustahil ada makhluk yang tumbuh berkembang biak hingga saat ini.
Saking pentingnya air, pada tataran kearifan lokal dibuatlah pesta atau pagelaran seni yang berkaitan dengan sejarah keberadaan air di lokasi tersebut.
Indonesia sebagai negara tropis tentu memiliki banyak sumber mata air yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Namun, akhir-akhir ini tidak semua air bersih di Indonesia itu sehat. BACA JUGA:Bupati Cirebon Resmi Tutup Rangkaian Kegiatan BSMSS Tahun 2022 di Desa Japurabakti Faktanya, 70 persen sumber air minum di rumah tangga Indonesia justru terkontaminasi tinja.Hal ini ditemukan dalam studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (Kementerian Kesehatan) pada tahun 2020 lalu.
Studi ini menyertakan lebih dari 20 ribu sumber air minum rumah tangga di Indonesia.
Sementara secara global, berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya 2 miliar orang menggunakan sumber air minum tercemar tinja.
BACA JUGA:Provinsi Jawa Barat Bentuk Satgas Penanganan Gagal Ginjal Akut
Tentunya, kontaminasi ini bukanlah masalah sepele.
Air minum tercemar tinja punya banyak sekali dampak buruk pada tubuh, salah satunya menyebabkan diare yang jadi penyebab utama kematian balita.
Selain diare, ada juga beberapa penyakit lain yang disebabkan oleh kontaminasi tinja.
Sebut saja kolera, disentri, tipus, dan polio, serta beberapa jenis infeksi saluran pernapasan akut.
BACA JUGA:Suami Tewas Gantung Diri, Istri: Diduga Depresi Akibat Himpitan Ekonomi
Mengapa Bisa Terjadi?
Berdasarkan data terbaru dari United Nations Children's Fund (Unicef), Indonesia memang sudah berhasil memperbaiki sanitasi dasar di seluruh negeri.
Namun sebenarnya, hanya kurang dari 8 persen rumah tangga yang memiliki toilet yang terhubung langsung ke septic tank tertutup.
Bahkan, kebanyakan orang hampir tidak pernah memeriksa septic tank dalam kurang waktu 3-5 tahun sekali.
Padahal itu adalah salah satu aspek penting yang menentukan seberapa tercemar sumber air minum.
BACA JUGA:100 Rumah di Kawasan Jalan Tuparev Kedawung Terendam Banjir setinggi Perut Orang Dewasa
Jika dibiarkan tak terurus, air kotor dan tinja bisa meresap ke lingkungan sekitar dan mencemari sumber air minum terdekat.
Walaupun begitu mengerikan, tapi masih banyak masyarakat yang belum sadar akan risiko tersebut.
Tapi kamu bisa melakukan beberapa hal untuk terhindari dari dampak negatif konsumsi air tercemar tinja.
Untuk saat ini, kamu mungkin bisa memerhatikan beberapa ciri air minum terkontaminasi tinja sehingga sebisa mungkin menghindarinya:
BACA JUGA:Kota Cirebon Banjir Hari Ini, Akses Menuju Perumnas Sulit Ditembus
Berikut adalah ciri-ciri air terkontaminasi tinja yang wajib kamu waspadai.
- memiliki rasa yang tidak biasa, bisa rasa logam, berminyak, atau amis;
- memiliki bau, seperti bau sulfur;
- berwarna keruh;
- berbusa;
- sedikit kotor, ada bintik-bintik putih dan sejenisnya.
BACA JUGA:Banjir di Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon, Polisi Tutup Arus Lalu Lintas untuk Urai Kemacetan
Apa yang Harus Dilakukan?
Kamu bisa melakukan beberapa hal untuk mencegah kontaminasi.
Misalnya, rutin membersihkan kamar mandi dengan cairan disinfektan secara berkala.
Lalu, jangan lupa mencuci tangan hingga benar-benar bersih dan memasak air hingga matang setiap ingin mengonsumsinya.
Rebus air hingga mendidih dan biarkan setidaknya satu menit untuk memastikan bakteri benar-benar hilang dalam air yang mungkin sudah terkontaminasi tinja.
BACA JUGA:Merebaknya Penyakit Gagal Ginjal Akut Tidak Termasuk dalam KLB, Begini Penjelasan Jubir Kemenkes
Selain itu, kamu juga wajib membersihkan kamar mandi secara berkala.
Jangan lupa menyemprot kamar mandi dengan cairan desinfektan setiap dibersihkan. (jun)