“Jika engkau tidak berbuka juga, maka tidak saja aku yang binasa, namun juga engkau. Oleh karenanya, izinkan aku keluar dari tubuhmu!,” kata jin itu merayu.
Syekh Ahmad merasa dilema. Satu sisi, ia harus menyelamatkan nyawanya. Dan di sisi yang berbeda, ia takut bila jin itu diizinkan keluar, ia akan masuk lagi ke dalam tubuh putri si Fulan.
“Ibadah yang selama ini engkau lakukan telah membuatku jera,” kata jin itu.
Ia menambahkan, ia tak akan masuk lagi, tidak saja ke dalam tubuh putri si Fulan, namun juga kepada tubuh siapa saja. Si Jin mengku, mulai saat itu, ia merasa lebih takut kepada manusia daripada kepada sesama jin.
Setelah medengar penjelasan tersebut, Syekh Ahmad pun berkenan melepaskan dan membiarkan jin itu keluar dari tubuhnya. Sejak saat itu, jin itu selalu lari menghindar bila bertemu manusia.
Lewat kisah ini, kita mengetahui kehebatan manusia dibanding jin, asalkan ia mau melakukan ibadah, yang dalam kisah di atas, berupa shalat dan puasa. Wallahu a’lam. (jbe)