Dia juga memanen cuan dari dua perusahaan yang melantai di BEI, yakni PT Voksel Elektrik dan Samindo Resources.
Low Tuck Kwong terlibat di SEAX Global yang bergerak di bisnis pembangunan jaringan kabel bawah laut di Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Datuk Low?
Low Tuck Kwong merupakan mantan warga Singapura yang hijrah ke Indonesia. Di masa muda dia sempat bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya di Singapura.
BACA JUGA:Penggerebekan Judi Sabung Ayam di Kertasemaya Indramayu, Ada Tembakan Peringatan, Dor!
Dia baru memutuskan hijrah ke Indonesia pada tahun 1972. Dia melakukannya demi mengejar kesempatan yang lebih besar.
Salah satu perjalanan hidup Low Tuck Kwong pernah dijelaskan Dahlan Iskan dalam salah satu tulisannya.
Menurut Dahlan, Low Tuck Kwong saat merintis usahanya di Indonesia pernah menjadi kontraktor pembangunan fondasi di Ancol, Jakarta Utara.
Berbekal pengalaman bekerja di bidang konstruksi di Singapura, Low Tuck Kwong mampu mengatasi struktur tanah di tepi laut Ancol yang sangat lembek.
“Proyek pertama di Ancol itu masih kuat sampai sekarang: pabrik es krim besar, Diamond,” demikian dijelaskan Dahlan Iskan dalam tulisan berjudul 'Jadi WNI' di kanal Disway.
BACA JUGA:Daftar 34 Kabupaten dan Kota Beli Solar Pakai QR Code, Ada Kuningan, Majalengka dan Kota Cirebon
Bermula dari Ancol itulah kemudian Datuk Low mulai terkenal sebagai pengusaha di bidang konstruksi. Setelah itu, dia mencoba memasuki bisnis kontraktor pertambangan.
“Hanya sebagai kontraktor. Di sinilah ia melihat betapa kaya hasil tambang Indonesia," kisah Dahlan.
Ternyata Low Tuck Kwong tidak mau hanya menjadi kontraktor pertambangan. "Ia ingin memiliki tambang sendiri,” tulisan Dahlan pada Disway edisi pada 8 Juni 2022 itu.
Namun, hal itu tidak memungkinkan karena Low Tuck Kwong masih berstatus warga negara asing (WNA) berpaspor Singapura. Akhirnya dia memutuskan berganti kewarganegaraan.
Dengan menjadi WNI, Low Tuck Kwong kian leluasa berbisnis. Dia masuk ke usaha pertambangan.