3. Branding
Desainer grafis sering membangun atau memelihara branding untuk klien atau perusahaan yang bekerjasama. Saat bekerja dengan sebuah merek, mereka membutuhkan pemahaman mendalam tentang apa yang membuat merek itu unik.
Kemudian, mereka perlu menghidupkan merek tersebut melalui logo, warna, tipografi, ilustrasi, fotografi, elemen grafis, dan banyak lagi. Desainer grafis harus bisa membuat karya yang konsisten di seluruh platform dan berbicara kepada audiens yang tepat.
BACA JUGA:Momen Menarik Brunei vs Indonesia: Shin Tae Yong Tak Terima Disebut Memarahi Egy
4. Tipografi
Salah satu elemen terpenting dari desain grafis. Tipografi yang tepat dapat menciptakan makna dan membangkitkan perasaan orang yang melihatnya, sedangkan tipografi yang salah dapat mengganggu atau menolak pelanggan.
Desainer grafis harus terampil dalam segala hal mulai dari memilih font yang tepat untuk sebuah proyek hingga pengaturan huruf dan pemilihan font yang sesuai dengan keinginan klien.
5. Penguasaan teknologi
Desainer grafis bekerja dengan berbagai alat untuk memudahkan pekerjaan desain, sehingga perlu menguasai perangkat lunak desain grafis tertentu.
Beberapa teknologi yang harus diketahui oleh desainer grafis antara lain, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, Adobe Photoshop, Adobe After Effects, Sketch, dan yang mudah digunakan seperti Canva.
BACA JUGA:Beralih dari Matik ke Sport, Biker Ini Terpikat Perpaduan Klasik dan Modern Yamaha XSR 155
Desainer grafis yang mendesain untuk web juga akan mendapat manfaat dari belajar coding dan mengetahui bahasa pemrograman, seperti HTML dan CSS, serta sistem manajemen konten seperti WordPress.
6. Desain UI dan UX
Setelah menguasai penggunaan teknologi, selanjutnya desainer grafis perlu memiliki keterampilan UX dan UI.
Keterampilan tersebut dapat membantu desainer grafis meningkatkan pekerjaan mereka dan tetap kompetitif.
Dengan memahami UX dan UI, desainer grafis dapat membuat desain yang menarik secara visual dan fungsional.