BACA JUGA:Masalah Bansos di Cirebon, 116 Warga Babakan Dianggap Meninggal Dalam 1 Hari, Padahal Masih Hidup
Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan, Sadawarna adalah bendungan ke-33 yang telah diresmikan secara nasional.
Pemerintah pusat sejak 8 tahun lalu gencar membangun bendungan di berbagai provinsi.
"Sadawarna adalah bendungan ke-33 yang kita resmikan sejak delapan tahun lalu kita mulai pembangunannya," ujar Presiden.
Adapun pembangunan Bendungan Sadawarna dimulai pada tahun 2018. Pembangunan Bendungan yang berada di perbatasan Subang-Sumedang tersebut menelan biaya sebesar Rp2,65 triliun.
BACA JUGA:Prediksi Indonesia vs Thailand Piala AFF 2022, Skuad Garuda Ketakutan Hadapi Gajah Perang?
"Bendungan ini menelan anggaran Rp2,65 triliun, bukan uang sedikit," ucap Joko Widodo.
Untuk itu Presiden mewanti-wanti agar hadirnya Bendungan Sadawarna mampu mendongkrak produktivitas pertanian khususnya di wilayah Indramayu, Subang dan Sumedang.
"Jadi kalau bendungannya sudah ada tapi nanti Indramayu tidak naik produksi padi nya, awas."
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Tahun Baru 2023, BMKG Ingatkan Ada 3 Fenomena Ini, Kita Harus Waspada
"Karena kita tahu Indramayu adalah penyumbang surplus beras nomor satu terbesar di Indonesia."
"Kita harapkan tidak turun tapi naik seperti yang Pak Gubernur Jabar sampaikan," ujar Presiden.
Bendungan Sadawarna dengan luas genangan 680 hektare bisa mengairi kurang lebih 4.280 hektare sawah.
BACA JUGA:Kota Cirebon Punya 31,470 Ribu Penduduk Miskin, Tahun 2022 Alhamdulillah Jumlahnya Berkurang
"Terima kasih kepada Bupati Sumedang dan masyarakatnya yang telah merelakan airnya untuk mengairi sawah-sawah yang ada di bawahnya," kata Presiden.
Presiden mengatakan, tujuan dibangunnya bendungan adalah agar produktivitas pertanian terutama padi dan komoditas holtikultura bisa naik yang akan berdampak pada ketahanan pangan.