Dia adalah Syekh Magelung Sakti, sultan dari negri Syam yang kemudian terpikat atas kecantikan Nyi Mas Gandasari.
Selain itu, Syekh Magelung Sakti tertarik dengan wangi semerbak tubuh Nyi Mas Gandasari dan kesaktian yang dimiliki panglima perang Sunan Gunung Jati itu.
Akhirnya Syekh Magelung Sakti maju ke medan laga untuk melawan Nyi Mas Gandasari.
Keduanya bertarung begitu lama, namun tanpa disangka Syekh Magelung Sakti akhirnya dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari.
BACA JUGA:Sejarah Desa Dompyong, Terbentuk lewat Sayembara Pembuatan Bedug
Dari kekalahan tersebut Nyi Mas Gandasari harus menerima Syekh Magelung Sakti menjadi suaminya.
Namun Nyi Mas Gandasari memiliki permintaan agar pernikahannya ditunda beberapa waktu. Syekh Magelung pun akhirnya menyepakatinya.
Diceritakan juga, jika Nyi Mas Gandasari memiliki sebutan 'Perawan Sunti', alias selama hidupnya tidak pernah menikah.
Kini, makam Nyi Mas Gandasari terletak di desa Panguragan Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.
Sedangkan Makam Syekh Magelung Sakti terletak di desa Karangkendal Kecamatan, Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Tradisi Yu Sheng Hidangan Filosofis Khas Imlek, Bisa Dinikmati di Cirebon, Ada di Tempat Ini
Kedua makam itu setiap malam Jum'at Kliwon ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah untuk ngalap berkahnya.*