Lebih lanjut, Itong menyebut Rieke sosok pemecah belah lantaran membentuk forum tandingan yakni Komite Nusantara Aparatur Sipil Negara alias KNASN yang memecah kekompakan honorer K2 dan non-K2.
"Ini merupakan jebakan Batman. Kami masyarakat Banyuwangi sangat paham si Oneng itu," tandasnya.
BACA JUGA:BUNDA Harus Menyimak, Marak Isu Penculikan Anak di Cirebon, Kapolresta Mengimbau Begini
Itong menduga, ada maksud terselubung di balik perjuangan yang diklaim oleh Rikeu Diah Pitaloka alias Oneng tersebut. Oleh karena itu, dia meminta para honorer lebih cerdas dan kritis.
Terlebih, saat ini menurut Itong, sudah mendekati tahun-tahun politik. Sehingga, patut dicurigai ada upaya penggiringan honorer untuk menguntungkan posisi tertentu dari para politisi.
"Tolong ya, jangan seret-seret lagi honorer," ujarnya.
"Yang bekerja asosiasi pemda dan pusat, eh si Oneng tiba-tiba muncul. Honorer harus pintar ya, mari kawal penyelesaian honorer yang sudah disepakati MenPAN-RB, BKN, dan asosiasi pemda," tandas Riyanto Agung.