Selain itu emnurut Tatang, pihak klub juga memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan.
BACA JUGA:Klasemen Liga 1 2022/2023, Persib Masih Punya Peluang Besar Menyalip Persija Lagi
BACA JUGA:Persiapan Piala Asia U-20, Shin Tae Yong Panggil 30 Pemain untuk Jalani TC
"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” paparnya.
Namun, sambung Tatang, jika memang upaya dan itikad Arema FC ini dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak, maka langkah paling pahit akan dilakukan pihak manajemen.
"Atau justru membuat tidak kondusif, maka manajemen akan mempertimbangkan agar klub Arema FC untuk dibubarkan," sambungya.
Tatang menyebutkan, direksi dan manajemen akan membicarakan langkah berikutnya seperti apa jika benar-benar Arema FC bubar.
BACA JUGA:Pesan Menyentuh Rezaldi Hehanussa Sebelum Hijrah dari Persija Jakarta ke Persib Bandung
BACA JUGA:Inilah Keutungan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023
"Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya," sebutnya.
Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tambahnya, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya.
"Atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” jelasnya.
Untuk kerugian, Tatang mengungkapkan bahwa yang dialami Arema FC atas insiden ini tetap tidak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania saat peristiwa Kanjuruhan.*