KEJAKSAN - Jadi tidaknya Karaoke Fantasy beroperasi secara penuh akan ditentukan pada hari ini. Karena jajaran muspida termasuk walikota, DPRD, OKP dan ormas Islam akan mengadakan pertemuan di gedung Griya Sawala. Ketua Gapas, Andi Mulya kepada Radar kemarin (14/12) mengaku Rabu ini akan ada pertemuan membahas keberadaan Karaoke Fantasy yang dianggap melecehkan umat Islam, karena lokasinya berdekatan dengan Masjid Raya Attaqwa. “Tadi kami mendapatkan undangan pertemuan di gedung DPRD membahas Fantasy, rencananya besok pagi (hari ini, red) pukul 09.00 WIB,” kata Andi. Menurut Andi, ormas Islam tetap pada tuntutan sejak awal supaya pemkot mencabut izin Karaoke Fantasy, karena tidak pantas Kota Cirebon sebagai Kota Wali didirikan tempat hiburan. Mengenai kemungkinan OKP yang selama ini mem-back up keberadaan Karaoke Fantasy yang akan hadir pada pertemuan, Andi mengaku tidak mempersoalkan, karena ormas Islam dalam pertemuan tersebut hanya sebatas diundang. Namun demikian dirinya berharap tidak ada gesekan antara ormas dengan OKP. Karena mereka semuanya tetaplah sama-sama umat Islam. Tetapi dirinya menyesalkan adanya pihak tertentu khususnya pengusaha yang sengaja membenturkan antara sesama umat Islam pada persoalan Fantasy ini. Dia juga menyesalkan Polres Ciko yang terburu-buru mengeluarkan izin keramaian kepada Karaoke Fantasy. Apalagi izin tersebut keluar ketika dua hari setelah pertemuan kapolres dengan ormas Islam di ruang kerjanya. “Saya tidak tahu siapa yang bermain pada persoalan ini sehingga izin keramaian bisa keluar,” ujarnya penuh tanda tanya. Kabag Ops Polres Cirebon Kota (Ciko), Kompol Alfred Ramses Sianipar SIK di ruang kerjanya kemarin (14/12) mengakui Polres Ciko sudah mengeluarkan izin keramaian. Namun, pihaknya belum memperbolehkan Karaoke Fantasy untuk beroperasi. “Memang izin keramaian sudah keluar, tapi mereka belum kami perbolehkan beroperasi menunggu hasil pertemuan besok (hari ini, red) di gedung DPRD,” terangnya. Ramses juga menuturkan Polres Ciko tetap melakukan pengamanann di Karaoke Fantasy, tetapi sifatnya hanya dari kejauhan, baik dilakukan secara terbuka maupun tertutup. Pengurus DPD KNPI Kota Cirebon, Hartoyo menyatakan kurang setuju Karaoke Fantasy, karena keberadaannya menciderai filosofis Kota Cirebob sebagai Kota Wali. Padahal Sunan Gunung Jati sudah jelas dalam pesannya ingsun titip tajug lan fakir miskin. Seharusnya warga kota tetap menjaga keberlangsung Cirebon ini sebagai Kota Wali, “Pemkot perlu mengkaji ulang dan berpikir jangka panjang, jangan hanya memikirkan kepentingan PAD. padahal PAD dari mereka tidak signifikan tetapi mengorbankan kepentingan anak cucu kita ke depan,” katanya. Anggota Komisi A DPRD Kota Cirebon, Cecep Suhardiman SH MH memandang persoalan Karaoke Fantasy kini sudah mulai merembet pada konflik horizontal antara OKP dan ormas. Sehingga, polisi semestinya mengambil alih peran keamanan di lokasi tersebut. “Jangan biarkan OKP yang melakukan pengamanan di lokasi itu,” katanya. Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat tidak boleh memberikan tugas pengamanan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa diantisipasi. “Saya juga berharap pemerintah mengambil solusi terbaik dan tidak berlarut-larut seperti ini,” katanya. (abd/yud)
Fantasy Ditentukan Hari Ini
Rabu 15-12-2010,07:12 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :