CIREBON, RADARCIREBON.COM – Gapura berbentuk Candi Bentar yang roboh di Kelurahan Panjunan Kota Cirebon beberapa hari lalu bikin heboh.
Gapura khas Cirebon dengan bata ekspos warna merah itu roboh diduga lantaran konstruksinya kurang kuat.
Padahal, gapura tersebut baru selesai dibangun pada tahun 2022 lalu. Serah terima hasil kerjanya dilakukan pada Agustus 2022.
Menurut Wandi Sofyan, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon, meski sudah selesai dibangun namun belum ada serah terima aset.
Oleh karena itu, Wandi mengatakan, bahwa wewenang untuk memperbaiki gapura yang roboh di Kota Cirebon tersebut bukan ada di dinas yang dipimpinnya.
BACA JUGA:Lagi! Livin’ by Mandiri Hadirkan Inovasi Transfer Ke Luar Negeri Yang Cepat, Murah, Utuh dan Mudah!
Kewenangan itu masih ada di Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan Kementerian PUPR yang berhubungan langsung dengan kontraktor.
“Karena pemeliharaan masih ada jangka waktu satu tahun (dari penyerahan hasil pekerjaan), baru penyerahan aset. (Aset) itu berarti kan keseluruhan,” tutur Wandi Sofyan.
Lebih lanjut Wandi mengungkapkan, sejauh ini pihaknya hanya memiliki wewenang terkait administrasi dan koordinasi.
Untuk itu, setelah struktus gapura di Panjunan Kota Cirebon itu roboh, pihaknya segera berkoordinasi dengan Balai Permukiman dan Perumahan Kementerian PUPR.
“Kita bantu secara koordinasi, administrasi. Nah, kewenangan kita nih, sampai saat ini di situ,” jelasnya.
BACA JUGA:Gapura Ambruk di Kota Cirebon Masuk Program Kotaku, dari Awal Warga Sudah Curiga
BACA JUGA:Bayi yang Ditemukan di Kapetakan Meninggal Dunia, Berikut Ini Lokasi Pemakamannya
Nah, atas laporan masyarakat terkait gapura berbentuk Candi Bentar yang roboh di Kelurahan Panjunan Kota Cirebon, DPRKP sudah melakukan sejumlah langkah.
Mulai dari menerima informasi warga, kemudian meninjau lokasi. Setelah itu, DPRKP Kota Cirebon berkoodinasi dengan pihak balai.