Para peneliti berpendapat, batu tersebut dibangun oleh peradaban manusia pada ratusan tahun sebelum masehi.
Disebutkan, bentuk dan ukiran pada batu tersebut memiliki makna dan pesan yang disampaikan oleh si pemahat.
Salah satu sisi dari batu tersebut jelas tergambar gunung, dua tiang, dan dua orang yang sedang duduk mengapit tiang tersebut.
Kemungkinan besar, pahatan tersebut diibaratkan alam khayangan oleh pemahat.
Batu Jubleg
Lokasi Batu Jubleg, berada di area Situs Buyut Salam di Desa Sangkanerang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan.
Batu Jubleg tersebut dari dua batu. Batu yang lebih besar untuk laki-laki dan batu dengan ukuran lebih kecil untuk perempuan.
Dua buah batu yang menurut orang Sunda untuk menumbuk padi itu, ditempatkan dengan posisi saling berhadapan.
Mitosnya antara lain, jika ada orang yang mampu mengangkat dan membawa batu jubleg keliling situs, maka keinginannya akan tercapai.
BACA JUGA:Pertarungan 38 Raja Berebut Untuk Menjadi Suami Nyi Mas Gandasari
Menurut warga, umumnya orang yang melakukan ritual semacam itu yang masih jomblo dan ingin segera memiliki pasangan.
Tidak terkecuali juga pria yang ingin menambah istri. Biasanya datang untuk berziarah dan menjajal mengangkat Batu Jubleg.
Selain itu, untuk orang yang menginginkan suatu kedudukan dalam pekerjaan, juga bisa mencoba.
Itulah 4 batu yang ada di Kabupaten Kuningan yang memiliki sejarah dan mitos yang menarik untuk diketahui.*