SEMARANG, RADARCIREBON.COM – Kericuhan kembali terjadi dalam lanjutan laga Liga 1 2022-2023, Jumat 17 Februari 2023.
Kericuhan terjadi usai pertandingan laga PSIS Semarang kontra Persis Solo di komplek luar Stadion Jatidiri.
Sebenarnya, kericuhan bisa tidak terjadi apabila suporter tidak merangsek masuk ke dalam stadion. Sebab, dalam laga tersebut berlangsung tanpa penonton.
BACA JUGA:Siap-siap! Tiket Kereta Api Angkutan Lebaran 1444 H Sudah Bisa Dipesan Per 26 Februari 2023
Para suporter memaksa masuk Stadion Jatidiri Semarang untuk menonton pertandingan PSIS melawan Persis karena sudah memiliki tiket.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menyebut, adanya penjualan tiket dalam pertandingan PSIS Semarang melawan Persis Solo.
Penjualan tiket tersebut, dilakukan sebelum adanya rekomendasi kepolisian tentang larangan penonton.
BACA JUGA:Dosen ITB: Kemunculan Gunung Laut di Selatan Pacitan Sudah Terprediksi 17 Tahun Lalu
Donny mengatakan, hal tersebut terungkap dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi dalam peristiwa kericuhan suporter di depan Stadion Jatidiri Semarang.
"Ada sekitar 20 orang yang diklarifikasi yang terdiri dari suporter, koordinator suporter, serta panitia pelaksana pertandingan," katanya, Sabtu 18 Februari 2023.
Dari pemeriksaan para saksi tersebut, diperoleh fakta jika sudah ada penjualan tiket laga PSIS Vs Persis sebelum keluarnya rekomendasi dari kepolisian.
BACA JUGA:Gempa Bumi Turki Tewaskan Mantan Pemain Chelsea
Kemudian, setelah rekomendasi kepolisian keluar yang menyebutkan pertandingan tanpa penonton, ada miskomunikasi.
Yakni miskomunikasi antara pihak panitia pelaksana pertandingan, sehingga mengakibatkan kericuhan yang terjadi pada Jumat 17 Februari 2023.
Sebelumnya, Kerusuhan dalam laga PSIS Semarang Vs Persis Solo kembali membuat catatan hitam sepak bola Indonesia.
Apalagi, kerusuhan di pertandingan PSIS Semarang Vs Persis Solo ini terjadi setelah Erick Thohir resmi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.
BACA JUGA:Bonceng Tiga, Lalu Srempetan dengan Sepeda Motor Lain, Satu Bocah Meninggal Dunia
Diketahui, dalam kerusuhan di Stadion Jatidiri Semarang tersebut, polisi menembakkan gas air mata.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, gas air mata yang ditembakkan tersebut untuk membubarkan suporter PSIS Semarang.
Karena suporter PSIS Semarang nekat datang ke Stadion Jatidiri Semarang untuk menyaksikan pertandingan.
Gas air mata tersebut juga ditembakkan setelah gagalnya upaya persuasif yang telah dilakukan.
BACA JUGA:Inilah 5 Pemenang Program Hyundai StarHunter, Berhak Bawa Pulang STARGAZER
"Bahkan saat massa mulai melempari petugas, tetap kami peringatkan secara lisan untuk membubarkan diri," katanya usai pertandingan PSIS melawan Persis.
Rusuhnya suporter PSIS Semarang dengan tersebut terjadi di luar Pintu Gerbang Stadion Jatidiri Semarang.
Kapolres menyebut, suporter PSIS Semarang memaksa masuk ke dalam Stadion Jatidiri untuk menyaksikan langsung pertandingan yang seharusnya digelar tanpa penonton.
Suporter PSIS Semarang yang lebih dari seribu dan ingin menonton laga PSIS Vs Persis Solo ini dipastikan tidak memiliki tiket.
Irwan mengatakan, tindakan tegas dilakukan petugas sesuai dengan tahapan pengamanan.
Alasan kepolisian untuk merekomendasikan pertandingan PSIS Vs Persis tanpa penonton tersebut didasari atas sejarah pertemuan kedua tim.
Menurutnya, ketika PSIS bermain di Solo, terjadi penyerangan terhadap penonton asal Semarang saat kembali pulang.
Hal tersebut, kata dia, diduga akan menjadi pemicu aksi balasan saat penonton asal Solo datang ke Semarang.
BACA JUGA:Tekan Lakalantas di Pasar Tegalgubug, Kapolsek Arjawinangun Pimpin Langsung Penertiban Kendaraan
Selain itu, menurut dia, hasil evaluasi pertandingan antara PSIS melawan Persib Bandung menjadi pertimbangan pemberian rekomendasi keamanan.
"Saat melawan Persib, pintu stadion ini dibobol adik-adik penonton Semarang," katanya.
Berbagai pertimbangan tersebut, kata dia, menjadi alasan penyekatan terhadap pendukung PSIS yang datang ke stadion.
BACA JUGA:Manchester United Laris Manis, Giliran Emir Qatar Ajukan Penawaran Pembelian
Sebelumnya, ricuh antara pendukung PSIS Semarang dengan personel kepolisian terjadi di depan Stadion Jatidiri Semarang saat laga melawan Persis Solo.
Pendukung PSIS nekat datang ke stadion meski laga tersebut digelar tanpa penonton.
Pertandingan PSIS melawan Persis sendiri berkesudahan dengan skor 1-1. (jun)