CIREBON, RADARCIREBON.COM -Dinilai telah gagal mengurus Persatuan Sepakbola Gunung Jati (PSGJ), dua kelompok suporter PSGJ yakni Pasoegati dan Curva Nord Boys menyatakan mosi tidak percaya.
Dua kelompok suporter itu menilai menejemen PSGJ dipimpin oleh Kombes Pol Imam Saputra telah gagal lantaran masih memiliki hutang terhadap 13 pemain senior PSGJ.
PLT Ketua Pasoegati, M Abdurochman kepada wartawan mengatakan, jumlah gaji pemain yang belum dibayar pihak menejemen sekitar Rp50 juta dan pemain yang belum dibayar itu hampir 13 orang. Semuanya pemain lokal termasuk striker utama Dea Wahyudi
"Padahal ke-13 pemain senior ini berhasil membawa PSGJ naik kasta dari liga 3 seri 2 menjadi seri 1, setelah finish sebagai runner up pada musim kompetisi 2022,"katanya.
BACA JUGA:Chery Akan Umumkan Harga Resmi OMODA 5 di Gaikindo Jakarta Auto Week 2023
BACA JUGA:BRI Mulai Salurkan KUR, Rp12 Triliun untuk Maret 2023
Menurut Dia, Sabtu 4 Maret 2023 dua kelompok supporter PSGJ Kabupaten Cirebon ini sepakat mengadakan acara fun football yang bertajuk Football Charity.
"Tujuannya bukan lain untuk sedikit memberi hadiah untuk para pemain yang telah membawa kembali PSGJ ke liga 3 seri 1 Jabar. Acara tersebut digelar sebagi bentuk keprihatinan atas persoalan tersebut,"ujarnya.
Abdurochman menjelaskan, menejemen berencana mengadakan uji tanding melawan Persebaya selection namun gagal digelar lantaran ijin dari pihak kepolisian tidak turun.
"Kabarnya jika uji tanding tersebut jadi terselenggara, sebagian keuntungannya untuk membayar hak pemain. Lagi dan lagi supporter hanya dijadikan sapi perah managemen. Tugas supporter sudah mendukung baik moril dan materil selama kompetisi kemarin.
Sehingga melalui acara tersebut, dana yang terkumpul dari dua kelompok suporter tidak mengurangi sedikutpun hak pemain yang harus menejemen bayarkan. Ini murni sumbangsih supporter untuk PSGJ sebagai Tim kebanggan," pungkasnya. (rdh)
BACA JUGA:WAJIB TAHU! Lokasi Titik Tertinggi dan Terendah Gunung Ciremai
BACA JUGA:Ramaikan WSBK, AHM Siapkan Program Khusus dan Rilis Apparel Baru