KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Pasca ribut-ribut paguyuban KTH (Kelompok Hutan Tani) dengan penyuluh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Balai (TNGC), Sekda Kabupaten Kuningan melakukan pertemuan.
Bahkan video keributan antar Kelompok Hutan Tani dan penyuluh TNGC ramai beredar di media sosial.
Untuk menyamakan persepsi, Sekda Kuningan, H Dian Rachmat Yanuar mengundang Balai TNGC Kabupaten Kuningan, dan Kelompok Hutan Tani.
Pertemuan tersebut dihelat di ruang kerja Sekda, Kamis 6 April 2023 lalu. Kepala Balai TNGC Maman Surahman bersama penyuluh yang terlibat keributan, Nisa Syahera Febriyant nampak hadir.
Selain itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kuningan, Wawan Setiawan, Kepala Bagian Hukum Setda, Kabag Tapem, dan Kepala Bappeda ikut mendampingi Sekda Dian dalam pertemuan tersebut.
Pokok bahasan antara kedua pihak, yakni menyangkut kawasan Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan.
Di hadapan Kepala Balai TNGC dan jajaran pejabat pemkab, Sekda Dian meminta agar berbagai pihak membuka ruang komunikasi lebih intens.
Kemudian juga menahan diri, sehingga tidak terjadi miskomunikasi yang berakibat konflik yang mengganggu kondusifitas.
BACA JUGA:Keinginan Bupati Kuningan Mengasuh Anak Korban Lakalantas, Pihak Keluarga Keberatan
Menurut Sekda, dengan zona tradisonal yang cukup luas, maka sangat perlu diperhatikan pengelolaannya secara bijak berdasarkan aturan.
Disamping itu juga wajib mempertimbangkan akses beserta aspirasi masyarakat yang sudah bermukim turun temurun di sekitar kawasan Gunung Ciremai.
"Karena itu, kami berharap BTNGC dapat lebih meningkatkan koordinasi dengan Pemkab Kuningan dan stake holder terkait lainnya. Sehingga akan tercipta sinergitas antar pemangku kepentingan. Di sinilah pentingnya untuk dibentuk forum," papar Sekda Dian, Kamis 6 Maret 2023.
Kepala BTNGC Kabupaten Kuningan Maman Surahman menyambut baik pertemuan yang digagas Sekda Kuningan tersebut.
BACA JUGA:Jasa Raharja Beri Santunan Kepada Keluarga Korban Lakalantas Mobdin Bupati Kuningan