Selain pengasuh Ponpes Al Zaytun, ia juga sedang menjalankan bisnis pembuatan kapal nelayan tradisional dengan biaya satu kapal mencapai miliaran rupiah.
Konon sudah disiapkan ratusan kapal nelayan dan sekarang baru mendapat izin membuat 12 kapal nelayan.
Selanjutnya Syekh Panji Gumilang mengajak saya untuk duduk sambil ngobrol santai di pinggir pantai.
BACA JUGA:Jokowi Gelar Pertemuan dengan Pimpinan Parpol Koalisi, Kecuali NasDem..
Ketika itu baru saya menanyakan sebuah gambar jamaah saat sholat Idul Fitri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Pondok Pesantren Mahad Al Zaytun.
Sehingga menimbulkan kontroversi di dengan masyarakat. Karena tampak dalam barisan jamaah sholat Idul Fitri ada sosok perempuan di barisan depan.
Persis di belakang imam dengan berjarak seperti saat pandemi Covid-19.
Syekh dengan santainya menjawab bahwa hal itu tidak usah dibesar-besarkan.
BACA JUGA:Tok! AKBP Achirudin Hasibuan Resmi Dipecat Sebagai Anggota Polri
Diakuinya, sholat berjarak itu sudah lama dilakukan semenjak ada pembangunan masjid.
Hanya baru dilakukan secara intensif Setelah ada fatwa ada larangan salat di masjid.
Syekh Panji Gumilang saat itu saya menolak adanya fatwa yang melarang masuk atau sholat di masjid.
BACA JUGA:Talk Show KPC DIY Menyoal Kepemimpinan Bupati Imron Selama 4 Tahun, Berikut Catatannya
Karena kalau saya tidak menolak, maka semua masjid, bisa kosong dan apakah kita menginginkan masjid di Makkah juga kosong.
Tentunya tidak dan jangan sampai terjadi, jelas syekh seraya menegaskan bahwa berlapang-lapanglah kamu dalam majelis karena sholat adalah majelis.