CIREBON, RADARCIREBON.COM - DPC PKB Kabupaten Cirebon akhirnya angkat bicara. Menanggapi polemik internal nomor urut bacaleg petahana. Terlebih muncul dugaan praktik jual beli nomor urut.
Isu itupun dibantah langsung Ketua LPP DPC PKB Kabupaten Cirebon, Zaenal Muttaqin, kepada Radar, Senin (22/5). Menurutnya, dugaan tersebut tidak benar. Semuanya hanya fitnah semata. Demi menghancurkan target PKB.
Artinya polemik nomer urut, sebenarnya tidak perlu ditanggapi. "Tapi dinamika yang terjadi, sudah mengarah ke fitnah. Maka, menanggapinya sudah menjadi keharusan," ujar Zaenal. Ia menjelaskan, bahwa penempatan nomer urut merupakan bagian dari strategi PKB.
Jadi, tidak penting menjelaskan ke publik bagaimana rasionalisasi penempatan nomer urut untuk bacaleg. Yang yang perlu di garis bawahi, kata Zaenal, adalah pemilu 2024 bagi PKB bukan sekedar mempertahankan kemenangan. Lebih dari itu, dibarengi dengan semangat menambah jumlah kursi di legislatif.
BACA JUGA:Cerita Syekh Panji Gumilang Izinkan Natalan di Mahad Al Zaytun: Saya Ikut Nyanyi
BACA JUGA:Kuwu Ujunggebang Batalkan SK Pemberhentian Perangkat
"Kita optimis dengan bacaleg-bacaleg yang kita miliki. Mereka semua orang yang sudah teruji kemampuannya. Penempatan nomer urut bagi mereka sebenarnya tidak begitu mempengaruhi," katanya.
Ia menjelaskan, para incumbent PKB, itu tokoh-tokoh yang sudah dicintai oleh masyarakat. Sehingga, ditaruh di nomer berapa pun lanjut pria berkacamata itu tidak berpengaruh. Mereka punya pengalaman lebih.
"Ini bukan tanpa dasar. 2019 yang lalu, para kader PKB yg sekarang duduk di DPRD, justru kebanyakan tidak di nomer-nomer atas. Mereka ada yang nomer 6, nomer 4, nomer 5 tetapi kenyataannya mereka berhasil menuju kursi parlemen," tuturnya.
"Ini bukti bahwa anggota legislatif yang sedang duduk di kursi DPRD ini adalah orang orang hebat," ungkapnya.
BACA JUGA:Epson Menempati Posisi Teratas dalam Pasar Cetak Format Besar di ASEAN Pada Tahun 2022
BACA JUGA:Wagub Uu ke Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang Tanyakan Nilai Pancasila
Zaenal kembali menjelaskan, MENGAPA DPC tidak menempatkan mereka di nomer-nomer atas? Karena DPC meyakini akan kemampuan mereka. "Ini sudah ngomongin strategi, dan saya kira tidak perlu diungkap di publik," imbuhnya.
Ia juga menegaskan terkait tuduhan soal jual beli nomer urut, itu tidak benar. Fitnah. " Itu fitnah. Tidak benar, yang membuat kami curiga, jangan sampai ada gerakan pembusukan dari dalam hingga mengganggu target kemenangan dan penambahan kursi PKB," tandasnya.
Sebelumnya, Kisruh rebutan nomor urut bacaleg PKB Kabupaten Cirebon dibenarkan petahana. Sayangnya mereka tak bisa berkutik. Ada ancaman bagi yang melawan. Di Pengganti Antar Waktu (PAW).
Demikian disampaikan, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dua periode, H Tanung Hidayat, kemarin. Menurutnya, para incumbent itu dilematis dan hanya bisa pasrah, tidak bertindak frontal atas keputusan DPC PKB Kabupaten Cirebon, dalam hal penempatan nomor urut Bacaleg tersebut.
"Sebab ada ancaman dari salah seorang yang berpengaruh terhadap PKB Kabupaten Cirebon, jika fraksi PKB atau incumbent yang tidak menuruti apa yang sudah ditetapkan DPC, soal nomor urut, maka anggota dewan tersebut akan di-PAW," kata Tanung. (sam)
BACA JUGA:TERUNGKAP Aliran Dana Al Zaytun, Setahun Rp 595,2 Miliar, Diungkap Syekh Panji Gumilang kepada Intel
BACA JUGA:PERINGATAN! Jamaah Haji Indonesia Jangan Bikin Konten Negatif di Mekkah, Bisa Masalah