Namun setelah itu, lanjut Sundari, pola pikir manusia mulai berani dan kritis atas pengekangan keagamaan. Sehingga munculah perdebatan-berdebatan soal kebebasan cara perpikir manusia.
Seni itu selaku menggambarkan peristiwa juga pola pikir manusia. Seni itu selalu mempunyai misi seperi untuk kebutuhan dan kepentingan manusia sendiri. Dengan kata lain, manusia tidak bisa dipisahkan dari seni.
Di akhir ceramahnya, dia salut dan mengapresiasi pondok tersebut yang tetap melestarikan seni. Terutama seni asli bangsa Indonesia. Termasuk musik keroncong di dalamnya. (*)