INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Santri perempuan di Mahad Al Zaytun Indramayu, juga ikut salat jumat. Seperti yang terlihat pada Jumat, 26, Mei 2023.
Bahkan, pekan depan Syekh Panji Gumilang meminta agar jumlah perempuan yang ikut salat Jumat di Masjid Rahmatan Lil Alamin Mahad Al Zaytun ditambah.
Sebab, menurut Syekh Panji Gumilang, saat ini jumlahnya terlalu sedikit. Baru sekitar 30 persen saja. "Seperti mengikuti politik, peran wanita minimal 30 persen. Hanya dikasih sepertiga, 1, 2, 3," kata Syekh Panji.
Menurutnya, ini bukan politik Quran. Sebab, Al Quran sendiri menyebut innal muslimin wal muslimat.
BACA JUGA:Suasana Duka Menyelimuti Rumah Anggota DPR RI Bambang Hermanto, Minta Polisi Usut Tuntas
Dalam terjemahan merdeka atau bebas dari Syekh Al Zaytun, seharusnya porsinya adalah 50 berbanding 50.
"Jumat besok harus 50, 50. Ini kaitannya dengan sejarah. Kalau begini, kaitan dengan politik lokal. Nggak sesuai namnya Rahmatan Lil Alamin," katanya.
Karenanya, Syekh Panji Gumilang mengkritik panitia salat Jumat. Sebab, baru memberikan porsi 30 persen saja kepada santriwati untuk ikut salat jumat.
"Ini sudah ditempatkan sejajar, tapi porsinya baru 30 persen," tandas Syekh Al Zaytun, dalam taushiyah usai Salat Jumat.
Pendiri Mahad Al Zaytun tersebut juga berkisah pendirian Masjid Rahmatan Lil Alamin yang awalnya berukuran 99 x 99 meter.
"Nilai yang terbagus itu 100. Lha ini Allah kenapa hanya 99 persen. Itu pemikiran merdekanya," tuturnya.
Akhirnya, para insinyur pun dikumpulkan dan diputuskan agar luas bangunan ditambah menjadi 1 meter.
"Maka 100 x 100. Fondasi yang kita buat, fondaasi yang belum dibuat orang. Apa itu? Fondasi kapal," bebernya.
BACA JUGA:LUAR BIASA! Mahad Al Zaytun Tiru Cara Nabi Yusuf, Simpan Beras Bisa Tahan 7 Tahun