Ternyata bibit pisang itu juga didatangkan dari Israel. Negeri yang sangat tersohor akan kemajuan teknologi pertaniannya di dunia.
Buah pisang Cavendis produksi Al Zaytun itu dikembangkan oleh Syaykh Al Zaytun. Buah itu kini menjadi incaran peminat pisang di Indonesia, cita rasa yang unik. Berbeda dari buah pisang yang ada.
“Bagi penikmat pisang tentu bisa membedakannya,” tulis Anis.
Tanah Indramayu, ungkapnya, sangat subur. Apalagi bila dikelola oleh tangan dingin dan mempunyai visi masa depan untuk kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Daftar 15 SMA Negeri Terbaik di Jawa Barat Ada dari Kota Cirebon, Referensi untuk PPDB 2023
Kini di Indramayu, lanjut dia, semakin kaya jenis tanaman komoditi pangan untuk memenuhi hajat dasar pemakanan masyarakat.
Indramayu dikenal sebagai penyangga pangan nasional. Penghasil padi nomor satu Indonesia. Juga buah mangga sebagai primadonanya. Nah, sekarang ditambat pohon pisang.
Lokasi kebun pisang ini ada di area kampus Al Zaytun. Kampus Al Zaytun dikelilingi atau dibentengi oleh area pertanian dan juga area hutan. Ditanami berbagai variasi pohon atau jenis tanaman keras dari berbagai daerah di Indonesia.
Al Zaytun dulu tanah tandus yang kering kerontang. Kini disulap menjadi pusat tanaman buah-buahan. Juga berbagai jenis pepohonan yang mendatangkan makhluk lain untuk bernaung hidup.
BACA JUGA:TERUNGKAP! Ini Program Rahasia Mahad Al Zaytun, Pantas Saja Bisa Begini, Apa Itu? Oh Ternyata...
“Tentu ini memberikan manfaat bagi keberlangsungan kehidupan makhluk dan lingkungan,” tandas Anis.
Keberadaan Al Zaytun, disadari atau tidak, ternyata sudah menjelma bagi sebagai paru-paru dunia. Telah menyumbangkan suplai oksigen bagi masyarakat Indramayu pada khususnya. (*)