INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie kagum dengan sosok pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang.
Salah satu yang membuat Connie Rahakundini kagum dengan Syekh Al Zaytun adalah sosok sederhana dan tidak memamerkan kekayaan. Padahal, hal itu sangat bisa dilakukan.
"Saya tidak pernah melihat Syekh atau keluarga ‘flexing’ menggunakan private jet berlapis emas buatan Embraer, dari pabrikannya di São José dos Campos, atau yacht pribadi semewah milik Sultan Brunei atau Raja Arab buatan Damen Yacht," tulis Connie pada surat terbuka untuk Syekh Panji Gumilang.
Tidak hanya itu, Connie juga kagum dengan cita-cita anak bangsa yang mau membangun blue economy. Apalagi berinvestasi dengan membangun kapal seukuran Bahtera Nabi Nuh.
BACA JUGA:Berwisata di Mata Air Cipadung, Dingin dan Sangat Jernih, Ada Jejak Prabu Siliwangi dan Soekarno
Bahkan, Connie memperkirakan, biaya membangun kapal tersebut mencapai Rp1,7 triliun. Mengingat ukuran yang maha besar dan bakal jadi yang paling jumbo di perairan Indonesia.
"Jika saja kasus korupsi di sebuah kementerian yang katanya mencapai 8 triliun itu benar adanya, Syekh sesungguhnya dapat dibantu negara untuk mewujudkan tekad Syekh dan bisa langsung membuat 4 kapal sekelas bahtera Nabi Nuh sekaligus," bebernya.
Connie menegaskan, cita-cita membangun blue economy selaras dengan Indonesia yang harusnya menjadi poros maritim dunia. Salah satunya dengan keberadaan kapal-kapal besar tersebut.
Lebih bangga lagi, karena orang yang memiliki cita-cita itu adalah anak bangsa dan sudah membuktikan membangun mulai kapal pertama, kedua dan seterusnya yang ketiga serta keempat.
BACA JUGA:Inilah Kiamat versi Al Zaytun, Dipersiapkan Bukan Diceritakan
"Akhirnya ada tokoh NKRI yang benar benar berniat mewujudkan dan akan membuktikan negeri kita sebagai negara Poros Maritim Dunia kembali," katanya.
Sebab, kata Connie, nenek moyang kita pernah berabad abad berada di titik itu dengan beberapa penelitian ilmiah dan akademik membuktikannya.
Seperti diketahui, Syekh Panji Gumilang sedang membangun kapal-kapal besar untuk mewujudkan blue economy Al Zaytun. Dimulai dengan kapal pertama berukuran 600 gross ton yang diberi nama Gunung Surowidi.
Nama itu, diambil dari gunung di Kabupaten Gresik, tempat kelahiran Syekh Panji Gumilang. Konon, di gunung itu tempat pertapaan para wali.
BACA JUGA:Bantu Kinerja Wasit, Liga 1 Indonesia Musim Depan Bakal Pasang VAR