Pondok Pesantren Al Zaytun Dituduh Berafiliasi dengan NII, Panji Gumilang: Tuduhan Itu Tanpa Bukti

Sabtu 10-06-2023,19:30 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Pada tahun 2002, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah melakukan penelitian terhadap Pondok Pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang.

BACA JUGA:CATAT! Layanan SIM Polres Cirebon Kota Tetap Buka di Hari Sabtu

Dalam penelitian tersebut,   ada indikasi kuat adanya relasi dan afiliasi antara Pondok Pesantren Al Zaytun dengan organisasi Negara Islam Indonesia (NII) KW IX, baik hubungan yang bersifat historis, finansial, dan kepemimpinan

Kemudian, akhir-akhir ini Pondok Pesantren Al Zaytun pun kembali ramai diperbicangkan orang, lantaran aktivitas ibadahnya yang tidak seperti pada umumnya umat Islam yang ada di Indonesia.

BACA JUGA:WADUH, Angka Kekerasan terhadap Anak Meningkat di Cirebon, Begini Kata KPAID dan Komnas Anak

Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan turun langsung kembali melakukan penelitian di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu.

BACA JUGA:Dilaporkan ke Polisi karena Diduga Penistaan Bung Karno, IBAS: Poster Ucapan Ulang Tahun

Tujuan dari penelitian MUI ke Pondok Pesantren Al Zaytun untuk mengklarifikasi sejumlah dugaan penyimpangan yang ditujukan terhadap Al Zaytun dan Panji Gumilang.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Kecewa, Kontrak Bersama Timnas Indonesia Tidak Diperpanjang?

Ketua MUI Bidang Pengkajian dan Penelitian, Prof Utang Ranuwijaya dalam keterangan tertulis, Kamis 8 Juni 2023 mengatakan bahwa investigasi lapangan dari MUI ke Pondok Pesantren Al Zaytun ini salah satunya akan bertemu langsung dengan Panji Gumilang.

Namun, sebelumnya pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang kepada wartawan radarcirebon.com secara langsung menyampaikan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.

BACA JUGA:Dibilang Pamer 'Bodo Amat', Aldi Taher Foto Bareng Kaesang dan Erina

Ditemui saat memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2023. Panji Gumilang mengatakan bahwa yang menuding Al Zaytun punya keterkaitan dengan NII, adalah mereka yang bicara semaunya dengan tidak didasari bukti.

“Kalau yang diisukan (NII) itu, tentunya tidak bakal menanamkan nilai-nilai Pancasila ke masyarakatnya. Yakni masyarakat pendidikan,” kata Syekh Panji Gumilang.

BACA JUGA:Connie Rahakundini Ungkit Korupsi 8 Triliun saat Tulis Surat untuk Syekh Panji Gumilang, Simak Kata-katanya

“Karena tuduhan tersebut tanpa bukti, sehingga tidak perlu direspons berlebihan,” imbuhnya.

"Kalau orang bercakap semaunya, ucapkan saja dadah. Dadah itu artinya mendoakan selamat,” tegasnya.

BACA JUGA:WADUH! Seks sebagai Cabang Olahraga, Tapi Kok Begini Jadinya

Lalu, saat disinggung mengenai apa yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Zaytun dalam menepis tuduhan tersebut.

"Jawaban paling bagus adalah gerakan untuk kemajuan. Bukan gerakan untuk bercerita. Itu nonsense, tidak ada artinya. Di sini bergerak untuk mendidik. Di sana bergerak untuk tidak mendidik, mangkanya nol," tandasnya. (*)

Kategori :