SALAH PAHAM Mahzab Bung Karno Syekh Panji Gumilang, Bukan Dalam Agama, Tapi Soal Ini, Coba Simak

Minggu 18-06-2023,09:30 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Pernyataan Syekh Panji Gumilang soal Mahzab Bung Karno hingga Mahzab Soeharto disalahartikan, karena banyaknya potongan video yang beredar di media sosial.

Pada beberapa kolase video, Mahzab Bung Karno itu, seolah-olah disampaikan Syekh Panji Gumilang untuk membenarkan beberapa kontroversi, seperti salat berjarak, shaf wanita sejajar dengan laki-laki, hingga umat non muslim yang ikut dalam barisan Salat Idul Fitri.

Padahal, Syekh Panji Gumilang tidak dalam konteks menyebut Mahzab Bung Karno sebagai pedomannya dalam hal keagamaan.

Hal itu, disampaikan juga Syekh Panji Gumilang di depan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu, H Moh Mulyadi.

BACA JUGA:TERUNGKAP! Mahad Al Zaytun Dapat Bantuan Negara, Rp43,6 Miliar yang Diterima Per Tahun, Pantas Saja

"Kaget lagi kalau ditanya mahzab-nya apa. Mahzab Bung Karno geger lagi," kata Syekh Panji Gumilang mengawali penjelasannya, kepada kepala kantor Kemenag Indramayu, belum lama ini.

Dijelaskan Syekh Al Zaytun, Mahzab Bung Karno yang dimaksud adalah pedoman dirinya dalam melakukan pembaharuan.

Syekh Al Zaytun juga menegaskan ada Mahzab Soeharto yang dipedomaninya dalam hal politik dan pembangunan.

"Kemarin sudah ada wartawan bertanya, mahzab-nya apa Syekh? Mahzab Ir Ahmad Soekarno dalam bidang pembaharuan. Bidang politik pembangunan, Mahzab Pak Harto," tegasnya.

BACA JUGA:3 Alasan Bahtsul Masail PWNU Jabar Sebut Haram Memondokan Anak di Mahad Al Zaytun, Salah Satunya Penyimpangan

Dalam pejelasan tersebut, Syekh Al Zatun menambahkan bahwa Mahzab Soekarno dan Pak Harto tersebut tidak dalam konteks beragama.

Tetapi bagaimana dirinya menjadikan para pemimpin negara tersebut dalam hal pembaharuan, politik hingga pembangunan.

"Bermahzab pada zaman yang tidak kita bisa tahu, hanya tahu tulisannya berdasar masa lalu. Masa kini sudah ada. Terus berkembang," jelasnya.

Dijelaskan Syekh Panji Gumilang, bahwa mahzab yang dimaksud karena dirinya mengenal Bung Karno secara langsung dan pernah berjabat tangan.

BACA JUGA:Perbedaan Penetapan Idul Adha 10 Zulhijjah 1444 H, MUI: Harus Menghargai dan Menghormati

Kategori :