FATWA MUI: Shalat Jumat di Al Zaytun dengan Khatib Wanita Tidak Sah, Panji Gumilang Dipanggil ke Gedung Sate

Jumat 23-06-2023,09:55 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Dari pantauan visual dari radarcirebon.com pada beberapa kali shalat Jumat di Mahad Al Zaytun, khatib selalu dari santri pria atau biasa disebut Rijal.

Pada tahapan shalat Jumat di Mahad Al Zaytun biasanya didahului dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh santri. Kemudian dibacakan artinya oleh Santri Nisa.

Setelah itu sama seperti Shalat Jumat lainnya yakni adzan, khutbah dan pelaksanaan shalat. Setelah selesai, barulah dilaksanakan taushiyah oleh Syekh Al Zaytun.

Taushiyah yang disampaikan biasanya membahas berbagai hal, mulai dari yang terjadi di lingkungan mahad maupun permasalahan nasional hingga internasional.

BACA JUGA:NGERI! Mabes Polri Turun Langsung Pantau Pondok Pesantren Al Zaytun

Menariknya pada beberapa kali Shalat Jumat di Mahad Al Zaytun, saat ini sudah diikuti oleh jemaah wanita dan tanpa sekat.

Mulanya, jemaah wanita ditempatkan pada shaf sejajar dengan laki-laki dengan komposisi 70 berbanding 30.

Namun Syekh Al Zaytun lantas menegur panitia shalat Jumat dan meminta agar komposisi diubah menjadi 50-50.

Yakni barisan santri Rijal berjajar pada shaf mulai dari belakang imam ke sisi kanan. Sedangkan santri Nisa berjajar mulai dari belakang imam ke sisi kiri.

BACA JUGA:Bantuan Pemerintah untuk Al Zaytun Puluhan Miliar, Ini Sumbernya, Oh Ternyata, Jangan Kaget!

Meski menempatkan shaf sejajar, jemaah masih berjarak dan saling berjauhan. Kemudian mereka menggunakan kursi yang ditempatkan di samping sajadah.

Karena itu, shalat Jumat yang baru diterapkan di Mahad Al Zaytun tersebut menjadi polemik di masyarakat karena menempatkan wanita sejajar dengan pria dan tanpa sekat.

Syekh Panji Gumilang Dipanggil ke Gedung Sate

Sementara itu, Jumat, 23, Juni 2023, rencananya Syekh Panji Gumilang akan dipanggil ke Gedung Sate, Kota Bandung dan bertemu dengan tim dari MUI.

Dikabarkan Syekh Panji Gumilang akan hadir dalam pertemuan ini dan siap untuk bersikap kooperatif untuk menjelaskan beragam polemik dan kontroversi yang terjadi di Mahad Al Zaytun.

BACA JUGA:Penanganan Polemik Al Zaytun, Pemerintah Ternyata Ambil Sikap Begini

Kategori :