Dia juga menyebutkan bahwa MUI telah memberikan informasi yang salah kepada masyarakat. Hal itu membuta banyak masyarakat terprovokasi oleh pernyataan-pernyataan MUI.
“Majelis Ulama Indonesia ini sudah menanam kebencian terhadap Abdussalam Panji Gumilang dan Al Zaytun,” tandasnya.
Banyak yang diungkapkan oleh MUI, jelas Panji, tapi tidak berdasarkan kepada fakta yang sesungguhnya.
Panji menyontohkan, menurut MUI pendidikan di Al Zaytun dinilai baik. Tetapi pemimpinnya dinilai MUI telah melenceng.
BACA JUGA:Megahnya Galangan Kapal Al Zaytun yang Mau Bangun Bahtera Nabi Nuh, Kini Disegel Satpol PP Indramayu
“Ini namanya memisahkan gula dan rasa manisnya. Itulah pekerjaan majelis ulama,” tegas Syekh.
Lebih dalam, Panji Gumilang menyebut bahwa MUI adalah pembohong. Pasalnya, MUI telah mengaku mengajukan semua yang berkepentingan terhadap Al-Zaytun.
Hal itulah yang membuat Panji Gumilang membantah apa yang diungkapkan dalam konferensi pers yang dilakukan MUI setelah dirinya (ASPG) memenuhi undangan tim tabbayun – Gubernur Jawa Barat.
“Karena setelah itu (acara ASPG bertemu tim tabbayun – Gubernur Jabar) MUI mengadakan konferensi pers berbicara macam-macam mengajukan ini-itu, itu bohong belaka,” tegas Panji.
Syekh Al Zaytun juga berpesan kepada seluruh umat agar tidak mempercayai apa yang telah dituduhkan kepada dirinya dan Al Zaytun.
“Syekh bepesan kepada bangsa Indonesia seluruhnya agar jangan terprovokasi oleh sikap Majelis Ulama yang tidak berakhlak, menuduh orang baru bertabbayun,” tandasnya.
Sebelumnya, perwakilan Majelis Ulama Indonesia merasa kecewa saat pimpinan ponpes Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang menolak tabbayun soal sejumlah kontroversi.
“Sangat menyayangkan, menyesalkan karena Panji Gumilang tidak bersedia bertemu dan menghindari MUI Pusat,” Firdaus Syam.
BACA JUGA:Mengenal Ilmu Sirep, Ilmu Hitam dari Masa Lalu yang Sering Digunakan untuk Kejahatan
MUI merasa sudah dan akan melakukan langkah-langkah untuk menemui Panji Gumilang. Tujuannya untuk mengklarifikasi terkait sejumlah komentar dan video yang viral di media sosial. (*)