RADARCIREBON.COM - Membicarakan sosok Cristiano Ronaldo bisa dilakukan dari berbagai aspek. Prestasinya di dunia sepak bola tentu sudah sama-sama maklum.
Mulai dari gayanya ketika merayakan gol sampai sejumlah rekor yang berhasil dia raih ketika bermain di klub maupun di Timnas.
Dari sisi kepribadian, Ronaldo juga sangat terbuka sehingga banyak diketahui publik. Namun selayaknya bintang, selalu ada sisi kontroversi yang menarik diulas.
Di dalam lapangan, selain sebagai penyerang yang tangguh dengan power dan kecepatan tinggi serta skill mumpuni, Ronaldo juga kerap dipersonifikasikan sebagai sosok yang arogan.
Di luar kemampuannya bermain bola, banyak haters yang menilai buruk sikap Ronaldo. Tidak sedikit yang menyebut Ronaldo emosional, narsis dan egois.
Namun demikian, di balik itu semua, tidak bisa disangkal lagi bahwa Cristiano Ronaldo merupakan sosok yang dermawan.
Latar belakang sebagai anak keluarga pas-pasan di Portugal memberinya sudut pandang berbeda menganai kekayaan dan kemegahan seorang bintang.
BACA JUGA:Rekor Cristiano Ronaldo Pecah di Tangan Lionel Messi, Kapten Argentina Tak Peduli
BACA JUGA:Kemenkes Tebar 2000 Lebih Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis, Nih Cara Daftarnya
Eks pemain Manchester United dan Real Madrid ini seperti menyadari betul nasib dan kariernya yang mentereng. Bahwa di balik itu semua dia juga harus bermanfaat bagi orang lain.
Berkat jiwa sosialnya yang tinggi, Cristiano Ronaldo dinobatkan sebagai olahragawan paling dermawan di dunia pada tahun 2015.
Berikut ini adalah daftar kebaikan Ronaldo sampai akhirnya dinobatkan sebagai olahragawan paling dermawan di dunia.
Cristiano Ronaldo sebagai seorang bintang sepak bola mungkin sudah memiliki segalanya. Dari gelar individu sampai klub, hingga kekayaan yang berlimpah.
Ronaldo juga tidak pernah melupakan nasib orang-orang yang tidak seberuntung dirinya. Dia memiliki kontribusi yang besar di sejumlah kegiatan amal.
Orang Indonesia tentu mengenal betul sikap dermawan yang Kapten Timnas Portugal. Kenangan saat terjadi bencana tsunami di Aceh pada 2004 tentu masih lekat di ingatan.