CIREBON, RADARCIREBON.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon mewacanakan perhitungan suara menggunakan sistem dua panel secara bersamaan.
Hal ini bertujuan, agar proses perhitungan suara di tingkat TPS berjalan efisien.
BACA JUGA:Banyak Event Internasional, PSSI Membagi Timnas Indonesia Jadi 2
Menurut Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Dr Sopidi MA, bahwa ada yang berbeda di Pemilu 2024 nanti, khususnya saat penghitungan suara.
Di pemilu sebelumya penghitungan dengan 1 panel dan membutuhkan waktu cukup lama. Namun, di Pemilu kali ini rencananya akan menggunakan 2 panel secara bersama-sama.
BACA JUGA:Harga Kepokmas Masih Tinggi, Disdagin Kab Cirebon: Permintaan Banyak, Jumlah Barang Tetap
“Nah, penghitungan suara dengan menggunakan 2 panel dirasa cukup efektif untuk menekan waktu penghitung. Dengan menggunakan 2 panel ini efesiensi waktu bisa berkurang 4-5 jam,” ujar Sopidi.
Artinya, KPPS bisa selesai melakukan tugas penghitungan suara sekitar pukul 18.00 WIB, penekanan angkanya cukup efektif, jika dibandingkan pada 2019 kemarin, penghitung selesai itu di pukul 00.00 dini hari.
BACA JUGA:Banyak Prestasi, Anthony Sinisuka Ginting Diangkat Jadi PNS: Terima Kasih
Sopidi menjelaskan, jika menggunakan sistem 2 panel kemungkinan jumlah saksi dan juga pengawas TPS akan bertambah. Dari sebelumnya 1 orang per TPS kemungkinan akan bertambah menjadi 2.
Selain membahas terkait rencana penghitungan suara, kata Sopidi, saat FGD beberapa waktu lalu ini juga dibahas isu strategis lainnya dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang akan datang, salah satunya terkait pelaporan yang nantinya akan menggunakan aplikasi Sirekap.
BACA JUGA:Ratusan Knalpot Bising Hasil Razia Polres Cirebon Kota Dihancurkan
“Pada Pemilu biasnya KPPS selain disibukkan dengan kegiatan pemungutan dan juga penghitungan, akan disibukan pula dengan kegiatan pelaporan. Dimana banyak sekali laporan yang harus disalin oleh KPPS,” ungkapnya.
Penggunaan aplikasi tersebut, maka laporan akan lebih simpel. Kemudian, pengurangan waktu pada pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa lebih cepat.
“Tapi, semua belum resmi ya, hanya baru draf saja, semoga saja bisa dilaksanakan sehingga KPPS sebagai ujung tombak pelaksanaan pesta demokrasi bisa bekerja dengan baik dan tepat,” imbuhnya.
BACA JUGA:Atalia Praratya Terpilih Jadi Ketua ISKI Jabar
Disinggung mengenai sistem penghitungan sudah disimulasikan, Sopidi menambahkan, terkait simulasi Pemilu sendiri belum dilakukan, namun sistem itu sudah ditetapkan pada pelaksanaan Pilkada dibeberapa daerah dan hasilnya cukup efektif.
“Termasuk di Indramayu kalau tidak salah, dan waktunya cukup cepat juga dengan mengunakan aplikasi, jadi tidak harus nunggu berjam-jam bahkan berhari-hari untuk mengetahui hasil,” pungkasnya. (sam)