Mengenai rumahnya sekarang, Syekh Al Zaytun sempat menyebut nama gedung Masitoh. Namun saat ditelusuri lewat Google Maps tidak ditemukan bangunan yang dimaksud.
Tentunya, rumah tinggal dari Syekh Panji Gumilang sudah tidak memakai gedung pembelajaran lagi. Tetapi sudah tempat tersendiri.
Mengingat komplek Al Zaytun sedemikian luasnya dan bangunan-bangunan yang ada di dalamnya juga sangat megah.
Sebelum pindah ke Masitoh, Syekh Panji Gumilang menceritakan bahwa tempat tinggal dirinya seperti sarang burung.
BACA JUGA:Jadwal Persib Lawan Arema Nanti Malam, Luis Milla Justru Memuji Setinggi Langit Calon Lawan
Sebab, selalu berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Hal ini tidak lepas dari kondisi Al Zaytun yang masih dalam tahap merintis.
“Syekh masih seperti burung pindah-pindah. Masih di Gedung Abu Bakar. Rumah syekh belum di Masitoh,” sebutnya.
Setelah 25 tahun berkembang, kini di dalam komplek Mahad Al Zaytun sudah terdapat 21 gedung dan semuanya dibangun bertingkat serta dikeliling hutan buatan.
Selain gedung juga terdapat fasilitas olahraga berupa stadion, lahan peternakan dan pertanian yang begitu luas.
BACA JUGA:Data BPJS Kesehatan Perangkat Desa Kacau, Komisi IV DPRD rekomendasi BPJS Koordinasi dengan DPMD
Bahkan di dalam komplek mahad juga ada lahan uji coba pertanian yang merupakan pengembangan varietas baru.
Dilihat dari kondisi sekarang, selama 25 tahun belakangan Mahad Al Zaytun memang berkembang dengan pesat dan Syekh Panji Gumilang ada di dalamnya, hingga kini ia memiliki lembaga pendidikan dan tempat tinggal megah.