Menurut Islam, jumlah minimal uang yang disedekahkan adalah sesuai kewajiban zakatnya, namun usahakan agar sedekah terus meningkat agar rezeki pun semakin berkah dan melimpah.
Sedekah juga merupakan salah satu ruas pembentuk perisai langit yang membuat rezeki dari langit selalu tercurah.
Selain sedekah ada empat ruas lain yang juga akan memengaruhi rezeki kita yaitu shalat (tahajud, dhuha, taubat), sikap (tawakkal, syukur, sabar, husnudzon), perkataan (zikir, istighfar, shalawat) serta perbuatan (berbakti kepada orang tua, menikah, haji, umrah, silaturahim, ikhtiar dan berdagang).
6. Carikah keunikan dan kelebihan diri agar mudah dikenali
Setiap manusia diciptakan berbeda, bahkan mereka yang terlahir kembar sekalipun. Masing-masing kita memilki keunikan dan kelebihan masing-masing.
Mengetahui keunikan diri sendiri akan membantu dalam meraih kesuksesan. Setiap orang memiliki ciri khasnya dan caranya sendiri untuk meraih kesuksesan dengan lebih cepat, yang disebut dengan sidik jari kemenangan.
Selain itu juga harus mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Untuk menjadi orang di atas rata-rata, cukup fokus mengasah kekuatan dibandingkan dengan memperbaiki kelemahan.
Orang-orang sukses senantiasa mengasah kekuatan dan kelebihannya sehingga membuat mereka unggul dibanding dengan orang-orang kebanyakan.
Pelajari dan kenalilah kelebihan dan kekuatan Anda. Galilah hal-hal apa saja yang Anda sukai dan kuasai. Setelah ditemukan, maka asah dan kembangkanlah bidang tersebut.
7. Miliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang agar kesuksesan mudah diwujudkan
Kebiasaan para pemenang yang pertama adalah memiliki impian yang besar. Orang yang otak kanannya dominan akan memiliki impian yang besar dan optimis bahwa impian tersebut akan tercapai karena otak kanan itu imajinatif.
Sebaliknya, orang otak kiri cenderung pesimis karena selalu berpikir realistis. Oleh karena itu, mulailah bangun impian Anda dengan otak kanan.
Setelah memiliki impian yang besar, kebiasaan pemenang lainnya yang harus dimiliki adalah langsung bertindak. Otak kanan itu spontan dan berorientasi kepada tindakan, sedangkan otak kiri kebanyakan berpikir dan menimbang-nimbang.