BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Saat penerbangan pesawat jet komersial pindah dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kerjatai, rupanya keduanya masih akan beroperasi.
Angkasa Pura II berencana menerapkan multi airport system antara Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, strategi multi airport system akan mensinergikan potensi masing-masing bandara.
Memudian mensinergikan strategi dan potensi bisnis masing-masing. Misalnya, melayani segmen penerbangan yang berbeda.
BACA JUGA:1 Suro, Khataman dan Haul Habib Jafar Al Kaff di Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon
"Di dalam mengelola Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati, AP II menerapkan konsep multi airport system," kata Muhammad Awaluddin.
Gambarannya, Bandara Husein Sastranegara akan melayani angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri menggunakan pesawat propeller.
Kemudian angkuran udara niaga tidak berjadwal dalam negeri, angkutan udara bukan niaga dalam negeri seperti penerbangan militer, kenegaraan dan evakuasi medis.
Sedangkan Bandara Kertajati akan melayani angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dan luar negeri dengan pesawat jet.
BACA JUGA:Agenda HUT Kota Cirebon ke-654, Kirab Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati hingga Baca Babad
Menurutnya, konsep multi airport system dapat dilakukan, karena kedua bandara tersebut akan saling mendukung.
Apalagi, konektivitas penerbangan di Jawa Barat semakin kuat dengan adanya penataan rute.
"Dua bandara sama-sama aktif dan optimal melayani penerbangan. Kedua bandara itu beroperasi melayani segmentasi penerbangan berbeda," katanya.
Dikatakan Muhammad Awaluddin, Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati akan menjadi penggerak roda perekonomian dan wisata di Jawa Barat.
BACA JUGA:Malam 1 Suro, Mahad Al Zaytun Gelar Wayang Kulit Lakon Gatot Kaca Kembar: Penerus Para Pandawa