MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Pemerintah akan menggunakan skenario penataan rute penerbangan dengan Bandara Husein Sastranegara ditutup untuk pesawat bermesin jet.
Rencananya, mulai akhir Oktober 2023, penataan rute tersebut sudah berjalan dengan pesawat yang menggunakan mesin jet beralih seluruhnya ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Masalahnya, pemindahan penerbangan tersebut belum tentu bakal berhasil. Dari sudut pandang airline, perpindahan tersebut sama dengan membuka rute baru.
Pemerhati aviasi, Alvin Lie bahkan konsisten berpendapat bahwa pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara tidak serta merta bakal membuat Bandara Kertajati ramai.
BACA JUGA:Anggaran Kajian Akademik CDOB Cirebon Timur Sudah Disiapkan di APBD-P 2023, FCTM: Segera Dilakukan
Meski sudah berselang lama, namun pendapat yang diutarakan Alvin Lie beberapa tahun lalu, rupanya masih relevan dengan kondisi terkini.
"Kita harus lihat dari perspektif pengguna jasa penerbangan dan airline. Ketika Bandara Husein ditutup, tidak ada jaminan penumpang pindah ke Bandara Kerjati. Justru bisa pindah ke Bandara Halim dan Bandara Soetta," kata Alvin Lie.
Menurutnya, lingkungan di Bandara Kertajati belum mendukung ekosistem bandara. Karena itu, dirinya meminta agar masalah di Bandara Kertajati dipelajari lebih dahulu.
"Jawa Barat bisa rugi dua kali. Husein ditutup, BIJB tidak ramai, penumpang pindah ke Jakarta. BIJB investasi jangka panjang, tidak bisa serta merta langsung ramai. Perlu dikembangkan lingkungannya, perdagangan dan daerah sekitarnya," bebernya.
BACA JUGA:Direspon Santai oleh Mahfud MD, Panji Gumilang Akhirnya Cabut Gugatan Perdata Rp5 Triliun
Dalam wawancara terbaru dengan radarcirebon.com, rupanya Alvin Lie masih konsisten dengan pernyataannya terdahulu.
Dia menyebut bahwa langkah yang perlu dilakukan adalah melakukan promosi besar-besaran wilayah penyangga Bandara Kertajati, seperti Kuningan, Cirebon, Indramayu dan Majalengka.
Wilayah-wilayah yang disebut itu, perlu gencar promosi apapun. Misalnya perdagangan, jasa, wisata, kuliner hingga banyak hal lainnya.
Sehingga dapat menimbulkan alasan orang datang ke Ciayumajakuning. Bukan hanya melihat Bandara Kertajati.
BACA JUGA:Seleksi Timnas U-17: Bima Sakti Coret 4 Pemain Diaspora, Totalnya 7