Fakta Unik Suku Toraja, Ritual Passiliran Pemakaman Bayi di Pohon Besar, Bikin Bulu Kuduk Merinding

Rabu 02-08-2023,10:32 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Pohon Tarra yang besar itu tak akan pernah kehabisan tempat menjadi kuburan baru untuk bayi. Hal tersebut membuat masyarakat Toraja tak perlu kesulitan untuk memakamkan bayi mereka.

Pada satu batang pohon Tarra terdapat banyak kuburan bayi. Jumlahnya bisa mencapai 10 makam. Kotak-kotak serupa jendela dari ijuk pada pohon tersebut menandakan jumlah jasad bayi yang dikubur. 

BACA JUGA:Berganti Nama Menjadi Garuda United, Timnas U-17 Bakal Lawan Barcelona dan Kashima Antlers

BACA JUGA:WOW! 2,7 Juta Penumpang Bandara Soekarno Hatta Disebut dari Bandung dan Cirebon, Bandara Kertajati Bisa Ambil?

2. Ritaul pemakaman bayi di pohon Tarra

Masyarakat Toraja melubangi pohon tarra untuk menaruh jenazah bayi sebagaimana bentuk menyerupai rahim ibu. Mereka meletakkan bayi dengan posisi meringkuk tanpa membungkusnya dengan sehelai kain. 

Setelah itu, ijuk dari pohon enau akan menutupi lubang tersebut. Arah lubang biasanya menghadap ke rumah keluarga si bayi. 

Sementara itu, posisi lubang kuburan menentukan kasta keluarga sang bayi. Semakin tinggi kastanya dalam masyarakat, maka lubang kuburan di batang pohon pun semakin tinggi letaknya. 

2

3. Keistimewaan pohon tarra

Meski pohon tarra menjadi tempat persemayaman jenazah bayi selama bertahun-tahun, tidak tercium bau busuk sekalipun lubang pohon itu hanya ditutup ijuk. 

Meskipun sudah dilubangi, pohon tarra tetap bisa tumbuh dengan baik dan lubang tempat memakamkan bayi itu akan menutup dengan sendirinya setelah 20 tahun. 

4. Kriteria jenazah dan tempat pemakaman

Bayi yang berusia di bawah enam bulan dan belum tumbuh giginya dianggap suci oleh orang Toraja. Mereka mengubur bayi-bayi tersebut di sebuah pohon besar yang berdiameter hingga 100 cm, yaitu pohon tarra.

Pohon tarra menjadi pilihan tidak hanya karena ukurannya yang besar, tetapi juga memiliki getah yang berlimpah. Masyarakat Toraja percaya bahwa getah tersebut bisa menggantikan air susu ibu untuk bayi yang sudah meninggal itu.

Pemakaman bayi tersebut berlaku khusus bagi suku Toraja. Pembedaan lokasi pemakaman bayi dengan jenazah orang dewasa dilakukan untuk menghindari jiwa mereka merayap seperti ular dan disambar petir untuk diselamatkan. 

5. Makna yang terkandung dalam ritual Passiliran

Kategori :