MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Sejarah Bandara Kertajati yang ternyata proses pembangunannya sudah dimulai berdasarkan perencanaan pada tahun 2000-an.
Oleh karena itu, bisa dibilang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati telah melampaui 3 presiden.
Mengutip publikasi PT Angkasa Pura II, Bandara Kertajati sudah direncanakan sejak era Presiden RI, Megawati Soekarnoputri.
Di era Presiden Megawati, dilakukan studi kelayakan. Sebab, pada waktu itu, sudah muncul kebutuhan lantaran Bandara Husein Sastranegara sudah tidak dapat dikembangkan.
BACA JUGA:Di Jawa Barat Ada Kawasan yang Disebut REBANA, Kertajati Jadi Poros Utama
Dari studi kelaynan tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan penetapan lokasi pada tahun 2005.
Selain di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, rencana awal pembangunan sempat juga muncul Kabupaten Karawang.
Tetapi, pada akhirnya Kertajati dipilih karena berada hampir di titik tengah antara Bandung dan Cirebon Raya.
Meski perencanaan sudah dibuat sejak lama, namun ketika itu tidak banyak perkembangan yang terjadi.
BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Tersangka, ASRII Sujud Syukur di Islamic Center Indramayu
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mulanya menyatakan bisa mendanai sendiri proyek tersebut dengan APBD, ternyata tidak kunjung bergerak.
Hingga akhirnya di tahun 2011, dilakukan peninjauan ulang dan diputuskan bahwa bandara tersebut perlu dibantu dengan alokasi APBN.
Selama 7 tahun sejak itu, ternyata tidak ada perkembangan berarti. Hingga akhirnya di tahun 2014 baru dilakukan pengerjaan pembebasan lahan, pembersihan dan fondasi.
Di masa Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, juga terjadi perkembangan signifikan.
BACA JUGA:Situasi di Al Zaytun Pasca Syekh Panji Gumilang Ditetapkan sebagai Tersangka, Santri Kirim Doa