Ditambahkan menhub, integrasi angkutan antarmoda di Bandara Kertajati sangat penting. Sebab, bandar udara internasiaonal tersebut ditargetkan untuk melayani penerbangan pada Oktober 2023 nanti.
Sementara itu, Sekretaris Daerah, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak penyelenggara angkutan darat.
Tujuannya adalah untuk memenuhi integrasi antarmoda menuju Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat maupun ke Jawa Tengah.
Seperti diberitakan sebelumnya, tarif dari transportasi dari Bandung menuju ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dituntut agar dapat ditekan.
BACA JUGA:Tak Yakin Tol Cisumdawu Jadi Penyebab Bandara Kertajati Sepi, Anggota DPR: Kita Lihat Nanti
Sebab, masalah biaya tersebut bisa bikin pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati gagal lagi.
Apalagi, selisih antara ongkos transportasi khususnya bus antara Bandung - Kertajati dan Bandung - Soekarno Hatta hanya Rp 20 ribu saja.
"BDO - CGK naik bus sekarang Rp 170-180 ribu. BDO - KJT 150 ribu? Masih problematif pricing segini," kata pengamat penerbangan Gerry Soejatman menyoal ongkos transportasi tersebut.
Memang itu untuk tarif bus. Di mana warga Bandung harus ke Terminal Leuwipanjang untuk menggunakan angkutan tersebut.
BACA JUGA:Rp 9,07 Triliun Bangun Bandara Kertajati, Alih Rute Jadi Pertaruhan Besar
Tetapi, untuk menggunakan bus dari Bandung ke Bandara Kertajati juga harus ke Terminal Cicaheum. Dengan tarif Rp 150 ribu yang disediakan oleh Damri.
Sedangkan untuk angkutan shuttle point to point yang dioperasikan saat ini berkisar antara Rp 190-200 ribuan untuk rute Bandung - Bandara Soekarno Hatta.
Tarif perjalanan darat menggunakan shuttle point to point Bandung - Kertajati juga tidak berbeda jauh. Saat ini, dipatok dengan harga Rp 150 ribu.
Padahal, jarak yang ditempuh dari Bandung ke Kertajati jauh lebih pendek dan waktu tempuhnya lebih singkat.
BACA JUGA:Jangan Terkecoh Kasus Panji Gumilang, Waspadai Ratusan Rekeningnya, Konon Triliunan Rupiah
Karena itu, penyedia layanan transportasi diminta untuk melakukan penyesuaian harga. Sehingga tidak terlalu menjadi beban bagi warga Bandung untuk melakukan perjalanan udara.