Pengerjaan ini disebut sebagai salah satu yang tersulit, dari enam seksi di Jalan Tol Cisumdawu.
Karena itu diambil alih oleh Kementerian PUPR, dan selebihnya digarap oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).
Untuk mengerjakan terowongan ini, memerlukan waktu yang tidak sebentar yakni sekitar satu sampai dua tahun. Salah satu faktornya karena pengerjaannya yang harus melubangi bukit yang cadas dan keras. Belum lagi medan di sekitarnya yang juga terjal.
Proses penggarapannya, melibatkan tiga kontraktor besar, yakni PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, dan PT Pembangunan Perumahan (PP).
BACA JUGA:Ini Dia 3 Bakal Calon Bupati Cirebon dari Tim Penjaringan PKS
Setelah terowongan selesai dibuat, serangkaian pengujian keamanan juga dilakukan secara detail sehingga bisa dipastikan aman saat digunakan.
Terowongan kembar di Tol Cisumdawu disebut sebagai yang terpanjang pertama di jaringan jalan tol Indonesia. Terowongan ini membantu memberikan aksesibilitas yang optimal bagi Provinsi Jabar, terutama di wilayah Kabupaten Sumedang.
Titik ini juga menambah keindahan lanskap jalan tol, yang memang terletak di wilayah dataran tinggi.
2. Terowongan Wilhelmina
Terowongan Wilhelmina terletak di Jalan Pantai Karapyak, Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Terowongan ini memiliki panjang 1.127 meter.
BACA JUGA:Pengamat Sebut Bandara Kertajati Dibangun di Luar Kehidupan: Lihat Lokasinya Saja Sudah Tidak Jelas
Hingga sekarang terowongan kereta api ini masih yang terpanjang di Indonesia. Bandingkan dengan Twin Tunnel Cisumdawu yang kurang dari 500 meter.
Indonesia memiliki terowongan kereta api terpanjang yang dibangun sewaktu pemerintahan kolonial Belanda.
Sejak Belanda menguasai Indonesia, mereka membangun terowongan kereta api menembus rintangan alam seperti gunung atau sungai. Termasuk Terowongan Wilhelmina.
Wilhelmina Helena Pauline Maria, itulah asal nama dari terowongan ini. Seorang ratu dari kerajaan Belanda yang memerintah pada tahun 1890.