Peserta sempat kumpul di Cibunar, kemudian melakukan pendakian. Bahkan sempat mendirikan tenda di Batu Lingga.
"Saya sudah mendaki 3 atau 4 kali Gunung Ciremai lewat Jalur Linggarjati," kata Dafi menceritakan pengalamannya tersebut.
Menurut dia, awalnya perjalanan tersebut semua normal. Sekitar pukul 03.00 dini hari, melakukan summit attack dan tiba di puncak sekitar pukul 05.30 WIB.
Di puncak Ciremai, Dafi sekitar 1 jam berada di sana untuk pengibaran bendera bersama peserta lainnya.
BACA JUGA:Hari Terakhir Tol Cisumdawu Gratis, Besok Sudah Dikenakan Tarif Rp 1.257 per Kilometer
Setelah kegiatan itu, Dafi memutuskan turun duluan karena rekan-rekannya masih berfoto-foto di area puncak.
Rupanya dari puncak tersebut, Dafi sudah salah jalur karena masuk ke Jalur Linggasana bukan via Pangasinan.
"Buru-buru dan kehausan. Ingin cepat ke tenda dan mengambil minum," kata Dafi, menceritakan awal mula tersesat.
Dirinya baru menyadari salah jalur setelah sampai Pos 11 dan bertemu pendaki lainnya dari Jalur Linggasana.
Di situ Dafi bertanya kepada pendaki terkait jalur yang diambil dan dijawab bahwa itu bukanlah Jalur Pendakian Linggarjati.
Sadar bahwa dirinya salah jalur, Dafi awalnya hendak kembali ke puncak. Namun karena sudah lelah, akhirnya memutuskan memotong jalan dan kembali ke Jalur Linggarjati.
Di situ, petaka terjadi. Dafi sempat terperosok di dekat tebing. Beruntung tidak sampai menimbulkan luka serius.
"Sempat minta tolong, tetapi tidak ada yang merespons. Di situ juga kehilangan HP, panik dan sempat menangis," ungkapnya.
BACA JUGA:Tawuran Konten Gagal, Tim Raimas Macan Kumbang Amankan 14 Pemuda di Arjawinangun Cirebon
Bukan haya itu, sepatu Dafi juga terlepas. Sehingga, dirinya harus berjalan hanya dengan beralaskan kaos kaki.